PROBOLINGGO, BANGSAONLINE.com - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Waluyo Jati dan RSUD Tongas ditetapkan sebagai lokasi Tes Cepat Molekuler (TCM) bagi terduga Virus Corona atau Covid-19.
Ungkapan tersebut ditegaskan Bupati Probolinggo, Hj. Tantriana Sari, S.E., saat mengunjungi RSUD Waluyo Jati, Kraksaan, Minggu (10/5).
Baca Juga: Diperpanjang, Ugas Irwanto Tetap Jadi Pj Bupati Probolinggo
"Ini bentuk ikhtiar sekaligus sebagai salah satu solusi, karena semakin panjangnya antrean pemeriksaan swab di RS Unair, Surabaya, dan tempat terdekat lainnya. Karenanya, di RSUD itu sudah disediakan alat pendeteksi swab Covid," tegas Bupati Tantri.
Menurut bupati dua periode ini, secara teknis ada 2 properti yang saat ini dimiliki Pemkab Probolinggo dan itu pun harus ditambah prasarana baru bernama catrin edge yang fungsinya kurang lebih untuk membaca hasil swab, sehingga dapat mengidentifikasi apakah seseorang terkonfirmasi Covid-19.
"Bersamaan dengan realokasi dan refocussing APBD, tumbuh inisiasi para dokter untuk refunction dua alat atau peralatan yang dimiliki Pemkab Probolinggo di dua tempat kesehatan yang mampu melakukan pemeriksaan dengan metode Polymerase Chain Reaction (PCR)," tegas Tantri saat mengunjungi RSUD Waluyo Jati Kraksaan dengan tujuan mengecek alat TCM yang disiapkan bupati untuk meringankan beban pusat.
Baca Juga: Pj Bupati Probolinggo Apresiasi Program TMMD
Lebih jauh ditegaskannya, karena kondisi yang berkembang dan juga keterbatasan lab, pihaknya berinisiatif menyiapkan alat TCM untuk membantu pusat dan ia bersyukur karena telah di-support baik oleh gubernur.
"Jadi, kami tidak perlu lagi mengirim sampel ke pusat yang memakan waktu cukup lama, dan keakuratan alat ini 90 persen, sama dengan milik pusat," terangnya.
Menurutnya, alat ini berguna untuk melakukan tes kepada pasien untuk mengetahui keadaan pasien terkait Covid-19.
Baca Juga: Pj Bupati Probolinggo Sidak 4 Titik Gedung Serba Guna dan Pusat Oleh-Oleh
Dalam satu kali pengoperasian, maksimal satu batch berisi 4 spesimen dan memakan waktu sekitar 1,5 jam. Dan diperkirakan dapat menampung 40 spesimen per harinya. "Alat itu saat ini berada di RSUD Waluyo Jati dan di Puskesmas Sumberasih," imbuhnya. (ndi/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News