GRESIK, BANGSAONLINE.com - Kepala Desa (Kades) Sekapuk Kecamatan Ujungpangkah, Abdul Halim membantah kalau Ny. Khusnul Khotimah (57), yang mengaku tak mampu membayar biaya berobat anaknya, Husna Faiqoh (14), di RSUD Ibnu Sina, adalah warganya.
"Ny. Khusnul Khotimah (57), dan anaknya Husna Faiqoh itu bukan warga saya, bukan warga Sekapuk. Kalau bersangkutan bilang warga saya, itu bohong," ujar Abdul Halim kepada BANGSAONLINE.com, Minggu (10/5) malam.
Baca Juga: Anggaran BK dan Pokir DPRD Gresik Berkurang, Pemdes Slempit Gelar Musdes P-APBDes 2024
Menurut Abdul Halim, bahwa Ny. Khusnul Khotimah (57), dan anaknya Husna Faiqoh memang pernah kos di desanya. "Yang bersangkutan pernah kos di kos-kosan milik Bu Hj. Siti, di RT 08 RW 05 sekitar 3 bulan lalu. Namun, setelah itu tak tahu keberadannya," ungkap Abdul Halim.
"Ny. Khusnul Khotimah hanya meninggalkan barang-barang di kos-kosan, setelah itu tak kembali," imbuhnya.
Baca Juga: Kebonagung, Desa Penghasil Jeruk Nipis dari Kota Pudak
(Khusnul Khotimah dan anaknya yang mengaku warga Desa Sekapuk)
Abdul Halim mengklarifikasi hal tersebut, setelah berita tentang pengakuan Ny. Khusnul Khotimah viral di medsos. Pasalnya, Khusnul Khotimah mengaku dirinya warga Desa Sekapuk. Karena itu, Abdul Halim mencari tahu kebenaran berita itu.
Ia mencari alamat kos Ny. Khusnul Khotimah bersama anaknya. "Setelah saya cek, benar ibu bersama anak tersebut pernah kos di alamat yang disebutkan. Namun, setelah itu tak kembali," ungkapnya.
Baca Juga: Wujudkan Ketahanan Pangan, Kades Boboh Gresik Bagi Benih Padi ke Ratusan Petani
Abdul Halim juga mengaku telah mendatangi MTs Bahrul Ulum Desa Sakapuk untuk kroscek kebenaran pengakuan Ny. khusnul Khotimah, kalau ankanya sekolah di sana.
"Iya memang benar, setelah saya cek ke MTs Bahrul Ulum, (anaknya, red) sempat sekolah 2 hari di sana. Namun, Ny. Khusnul Khotimah meminta pihak sekolah agar anaknya langsung masuk kelas III, dengan alasan mau ujian. Tapi oleh pihak sekolah tak dikabulkan, karena tak menyertakan keterangan pindah sekolah dari sekolah asal. Setelah itu, tak sekolah lagi," terangnya.
Menurut Abdul Halim, ia pasti akan membantu biaya berobat putri Khusnul Khotimah, kalau yang bersangkutan memang warga Desa Sekapuk. "Pasti akan saya bantu, kalau yang bersangkutan warga saya, termasuk kalau ngurus BPJS untuk berobat gratis," katanya.
Baca Juga: Lindungi Perangkat, Desa Sukowati Gresik Gelar Sosialisasi BPJS Ketenagakerjaan
"Kalau Ny. Khusnul Khotimah itu warga saya dan kategori tak beruntung, pasti akan saya bantu haknya. Mulai Program Keluarga Harapan (PKH), dan bantuan lain dari Kemensos, maupun Dinsos, kami bantu daftarkan," terangnya.
Namun demikian, Abdul Halim mengaku tetap sangat prihatin dengan kondisi Ny. Khusnul Khotimah dan anaknya. "Sebenarnya kami tetap prihatin dan semoga saja segera sembuh putrinya," harapnya.
Pada kesempatan ini, Abdul Halim juga mengaku banyak mendapatkan telepon dan pertanyaan dari warganya soal kebenaran kalau Ny. Khusnul Khotimah warga Sekapuk.
Baca Juga: Pemdes Pelemwatu Gresik Bangun Lumbung Pangan
Pertanyaan itu mulai dari Camat, AKD, kades, perangkat, terlebih warga desa, dan masyarakat lewat media sosial (medsos). "Ya, saya jawab bukan warga saya, bukan warga Sekapuk. Mudah-mudah kejadian ini menjadi hikmah tersendiri bagi saya dan warga Sekapuk di bulan Suci Ramadan ini," pungkasnya. (hud/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News