2 Santri Klaster Temboro Tambah Pasien Positif Covid-19 di Pacitan

2 Santri Klaster Temboro Tambah Pasien Positif Covid-19 di Pacitan Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Pacitan, Bupati Indartato, saat mengumumkan tambahan 2 pasien positif Covid-19 di aula Pendopo Pemkab Pacitan, Ahad (10/5).

PACITAN, BANGSAONLINE.com - Pasien positif di bertambah dua orang. Tambahan dua pasien ini dari klaster Temboro, yakni santri Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Fatah, Temboro, Kabupaten Magetan.

Dengan bertambahnya dua pasien tersebut, berarti jumlah pasien terinfeksi di Kabupaten menjadi 9 orang. Rinciannya, 5 orang merupakan klaster Asrama Haji Sukolilo Surabaya, 3 orang klaster Temboro, dan 1 orang klaster lepas.

Penambahan dua pasien positif tersebut disampaikan Bupati Indartato, dalam kegiatan jumpa pers di aula Pendopo Pemkab , Ahad (10/5).

Menurut Indartato, kedua pasien positif tersebut berjenis kelamin laki-laki. Yang pertama santri berusia 18 tahun dari Dusun Krajan, Desa Pakis Baru, dan satunya lagi santri berusia 21 tahun, alamat Desa Ngromo. Keduanya berasal dari Kecamatan Nawangan.

"Hari ini masih jebol lagi. Dua dari hasil swab diumumkan positif," katanya, saat menggelar jumpa pers di aula Pendopo Pemkab , Ahad (10/5) petang.

Dengan masih adanya tambahan pasien positif, Indartato mengajak masyarakat disiplin mematuhi protokol kesehatan pencegahan . "Mari bersama-sama melawan sebaran ini. Baik ketua RT dan RW diharapkan bersama untuk mengajak masyarakat mengedepankan protokol kesehatan. Utamanya memakai masker," ajak Indartato.

Sementara Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Pemkab Rachmad Dwiyanto, meminta agar masyarakat tidak panik seiring bertambahnya pasien positif di .

Ia menegaskan agar masyarakat tetap mengedepankan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dan selalu memakai masker saat keluar rumah. Sebab hal tersebut sebagai salah satu cara untuk memutus mata rantai penyebaran coronavirus.

Selain itu, pria yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika ini juga meminta untuk selalu jaga jarak fisik (physical distancing) dan menghindari kerumunan (social distancing) ketika melakukan interaksi sosial. "Sesering mungkin cuci tangan pakai sabun (CTPS) dengan air mengalir. Jangan lupa segera ganti pakaian ketika habis dari bepergian dan ganti dengan pakaian bersih," jelas mantan Kepala Dinas Kesehatan ini.

Rachmad juga menegaskan, saat ini gugus tugas terus melakukan tracing terhadap sejumlah orang yang diduga pernah kontak atau pernah berkunjung ke Ponpes Al Fattah Temboro. "Bagi orang tua dan kerabat dekat santri agar mematuhi protokol kesehatan. Lakukan karantina ketat selama minimal 14 hari. Tetap memakai masker meskipun berada di rumah," pesan Rachmad yang juga mantan Kepala Dispendukcapil ini. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Detik-Detik Warga Desa Lokki Maluku Nekat Rebut Peti Jenazah Covid-19':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO