Bagikan Beras 300 Ton, Kiai Asep: Jika Konglomerat Peduli, Dampak Covid -19 di Jatim Selesai

Bagikan Beras 300 Ton, Kiai Asep: Jika Konglomerat Peduli, Dampak Covid -19 di Jatim Selesai Tumpukan beras ini terus berganti. Begitu diangkut oleh para relawan, beras baru datang lagi. Beras ini ditaruh di Guest House kampus Institut KH Abdul Chalim Pondok Pesantren Amanatul Ummah Pacet Mojokerto Jawa Timur. Beras ini difoto BANGSAONLINE.COM pada Senin (18/5/2020) malam. Foto: MMA/bangsaonline.com

MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadan, Prof. Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim, M.Ag terus disibukkan dengan pembagian beras sebanyak 300 ton. Pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya dan Mojokerto itu terus menerima kedatangan para relawan yang mengurus pembagian beras kepada relawan penanganan covid-19 dan warga terdampak secara sosial ekonomi virus corona.

Memang Kiai Asep tiap tahun membagikan beras, terutama menjelang Hari Raya Idul Fitri. Tapi kali ini jumlah yang disedekahkan sangat besar, 300 ton karena karena terkait covid-19.

Baca Juga: Kampanye Akbar, Tak Banyak Pidato, Khofifah dan Gus Barra Sibuk Bagi Souvenir & Borong Kue Pengasong

Pantauan BANGSAONLINE.com di lokasi, kali ini yang datang adalah para pengurus PCNU dan MWCNU se-kabupaten Mojokerto. Tampak Ketua PCNU Kabupaten Mojokerto KH Abdul Adzim Alwi dan Wakil Ketua PCNU KH Muslim Buchori dan yang lain. “Para ketua dan sekretaris MWCNU se-kabupaten Mojokerto yang datang,” kata Muslim Buchori kepada BANGSAONLINE.com, Senin (18/5/2020) malam.

(Prof. Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim, MA.g. foto: MMA/bangsaonline.com)

Baca Juga: Pesantren di Lereng Gunung, 624 Santrinya Lolos PTN dan di 11 Perguruan Tinggi AS, Eropa dan Timteng

Beberapa hari sebelumnya, rombongan para kepala desa yang datang. Seperti diberitakan BANGSAONLINE.com, para kepala desa itu dikoordinasi oleh Andik Gundul, Kepala Desa Pandan Arum Mojokerto. Bahkan Andik Gundul berterus terang dirinya lah yang semula minta kepada Kiai Asep agar nasib para relawan covid-19 itu diperhatikan. “Para relawan itu kan juga manusia,” katanya kepada BANGSAONLINE.com, Jumat (15/5/2020) sore.

Kiai Asep tidak hanya membagikan beras tapi juga sarung dan uang sebagai biaya transport.   

Menurut dia, orang miskin sudah ter-cover pemerintah, baik pusat maupun provinsi. “Tapi para relawan itu kan tidak ada yang memperhatikan. Makanya saya minta kepada Kiai Asep agar mereka juga diperhatikan,” kata Andik Gundul yang rambutnya memang gundul.

Baca Juga: Aqiqah Cucu ke-20 Kiai Asep, Prof Ridwan Nasir Singgung Rabiah Al Adawiyah dan Khofifah

Kiai Asep mengatakan bahwa 300 ton beras yang ia keluarkan tidak seberapa jika dibandingkan dengan kekayaan para konglomerat. “Kalau saya ini kan kecil dibanding mereka,” kata Kiai Asep Saifuddin Chalim kepada BANGSAONLINE.COM di Institut KH Abdul Chalim Pacet Mojokerto, Senin (18/5/2020) malam. Tapi Kiai Asep berharap apa yang ia lakukan ini bisa menginspirasi bagi para orang kaya sehingga berbuat serupa .

Menurut dia, Jawa Timur – termasuk di Surabaya – banyak sekali konglomerat yang jauh lebih kaya dari dirinya. “Konglomerat seperti pemilik PT Sampoerna itu berapa kekayaanya. Kalau mereka ikut turun membagikan sebagian kekayaannya, warga Jawa Timur yang tak tersentuh BLT pemerintah teratasi dan selesai. Kalau saya 300 ton, para konglomerat itu bisa 1000 kali lebih besar dari saya. Jadi 300 ton kali 1000, berapa jumlahnya. Selesai Jawa Timur,” kata ketua umum Pengurus Pusat Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) itu.

Baca Juga: Elektabilitas Terus Melejit, Khofifah: Banyak Doa Kita Temukan di Pasar

Ia mengatakan bahwa problem sosial ekonomi, termasuk dampak covid-19, tak mungkin bisa diatasi pemerintah tanpa partisipasi pihak pihak swasta, terutama para konglomerat. Karena itu ia mengajak para konglomerat agar mengulurkan tangan untuk menyantuni para fakir miskin, terutama mereka yang terdampak covid-19.

Ia mengingatkan bahwa kekayaan kita tidak murni karena jerih payah kita. Tapi juga ada jerih payah orang miskin. “Ya para karyawan itu,” kata Kiai Asep. Karena itu para orang kaya harus peduli pada orang miskin, terutama waktu wabah covid-19 ini. (MMA) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Detik-Detik Warga Desa Lokki Maluku Nekat Rebut Peti Jenazah Covid-19':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO