BangsaOnline-Jurubicara Tim Sembilan, Gatot Dewa Broto tak mempersoalkan Budiarto Shambazy keluar dari tim. Pihaknya menghormati keputusan yang diambil wartawan Kompas dan pengamat olahraga tersebut.
"Untuk penggantinya akan diputuskan dalam beberapa hari ke depan. Yang pasti tim ini akan terus berjalan karena waktu kami sangat pendek," ujar Gatot di Jakarta.
Sesuai jadwal, Rabu kemarin tim bentukan Kemenpora itu memanggil sejumlah pemangku kepentingan seperti Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) dan Komisi Informasi Pusat (KIP). Gatot tak mau menyampaikan hasil pertemuan yang berlangsung sejak pukul 13.30 - 20.00 WIB tersebut.
"Pertemuan kami dengan mereka sangat terbuka, tanpa tekanan dan penuh suasana canda. Intinya, keempat pihak ini menghendaki PSSI masa depan yang lebih baik lagi. Terhadap materi yang mereka sampaikan sifatnya masih kumpulkan info. Kami belum bisa jelaskan apa yang telah mereka sampaikan," jelasnya.
Rencananya, Tim Sembilan bakal memanggil pengurus PSSI pada pekan depan. Jika tak hadir, pihaknya siap berbicara secara informal bahwa pemanggilan bukan seperti peradilan yang menegangkan. "Kami akan panggil Pak Djohar (Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin), nanti juga yang kontra seperti Asprov (Asosiasi Provinsi). Kalau tidak hadir, ya silakan saja, tapi nanti keputusan Tim Sembilan akan menjadi keputusan Menpora dan harus dijalankan PSSI," tandasnya.
Baca Juga: Stadion Soepriadi Resmi Jadi Kandang Arema FC, PSSI: Apapun yang Terjadi Tanggung Jawab Panitia
Sebelumnya, salah seorang anggota Tim Sembilan, Budiarto Shambazy menyatakan keluar dari tim bentukan Kemenpora tersebut.
Sebagai seorang wartawan aktif, dia tak diperbolehkan institusinya menjadi bagian Tim Sembilan yang bertugas mengawasi kinerja PSSI tersebut. Meski demikian, Shambazy tetap akan membantu tim khusus ini secara informal seperti Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Walikota Bandung Ridwan Kamil.
Dia tetap merekomendasikan Kemenpora untuk mengambil alih PSSI karena dianggap gagal membina sepak bola Indonesia. Contohnya, PSSI tak mampu mengantarkan Timnas berbicara banyak di Piala AFF 2014 dan munculnya sepakbola gajah yang melibatkan PSIS Semarang dan PSIS Sleman.
"Saya bantu informal saja kayak Ahok dan Ridwan Kamil. Dan jauh lebih baik saya bertindak sebagai pengamat. Lagi pula, rekomendasi saya untuk Menpora sudah jelas, ambil alih PSSI," kata Shambazy saat dihubungi.
Dengan mundurnya Shambazy, kini Tim Sembilan menyisakan delapan anggota. Mereka adalah Oegroseno (mantan Wakapolri), mam B Prasodjo (sosiolog UI), Budhiarto Shambazy (wartawan), Ricky Yakobi (mantan pemain Timnas Indonesia), Gatot Dewa Broto (Kemenpora), Nur Hasan (akademisi), Djoko Susilo (mantan Dubes RI untuk Swiss), Yunus Husein (mantan Ketua PPATK) dan Eko Tjiptadi (mantan Deputi Pencegahan KPK).
Menurut Shambazy, sebenarnya dia pernah meminta kepada Kemenpora agar tak terlibat langsung di tim, namun berada di belakangnya.
"Saya dari awal Desesember sudah menolak, tapi Menpora mengumumkan nama-nama ketika izin (kantor) belum keluar. Sejak awal saya sudah saran ke Gatot (Gatot Dewa Broto) agar wartawan jangan dilibatkan. Kantor hanya berikan izin membantu secara informal saja," jelasnya.[wid]
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News