KOTA BATU, BANGSAONLINE.com - Ini peringatan bagi para pedagang sayur di Kota Batu dan sekitarnya. Pasalnya, hampir dua pekan ini yang menjadi sasaran empuk serangan Corona (Covid-19) kebanyakan para pedagang sayur, terutama pedagang sayur antarkota.
Hal itu karena perilaku di pasar tradisional tidak banyak berubah, meski Kota Batu sudah ditetapkan sebagai kawasan PSBB. Pasar Pagi Kota Batu tetap ramai oleh pedagang dan pembeli. Protokol kesehatan pencegahan Covid-19 kerap lupa diterapkan.
BACA JUGA:
- Tabrak Pohon, Pemudik di Kota Batu Alami Kecelakaan hingga Istri Kritis
- Beberapa Langkah Disiapkan Pemkot Batu untuk Hadapi Wisatawan dan Arus Mudik Lebaran 1445 H
- Cegah Agar Atap Sekolah Tak Lagi Ambruk, DPRD Kota Batu Minta Dinas Pendidikan Rutin Turun Lapangan
- Polres Batu Siapkan Layanan Penitipan Kendaraan Bagi Warga yang Hendak Mudik Lebaran 2024
Sudah 5 pedagang di Kota Batu, baik dari Pandanrejo, Temas, Giripurno, dan Pujon yang terpapar virus berbahaya ini. Mereka memiliki riwayat mengirim sayur ke Surabaya dan Pasar Karangploso, Kabupaten Malang.
Termasuk pasien konfirm ke-11 asal Desa Giripurno, Kecamatan Bumiaji ini. Pasien berjenis kelamin laki-laki, usia 57 tahun ini berprofesi sebagai petani dan sering mengirim sayur ke Pasar Karangploso. Sebelumnya, ia berstatus sebagai PDP dengan diagnosa pneumonia berat dan punya penyakit penyerta pneumonia.
"Yang bersangkutan sudah dilakukan rapid test dengan hasil reaktif baik, lg H dan lg M. Lalu dilanjutkan swab test dan hasilnya baru keluar dinyatakan positif," ujar M. Chori, Jubir Gugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Batu, Sabtu (23/5).
Menurutnya, pasien tersebut sempat menjalani perawatan di RS Karsa Husada, masuk rumah sakit tanggal 21 April 2020 dengan keluhan batuk, demam, sesak napas, dan nyeri sendi. Saat itu juga langsung di-rontgen dan ada gambaran pneumonia berat. Selanjutnya dilakukan swab pertama tanggal 22 April 2020 dan swab kedua tanggal 23 April 2020.
Sementara itu, melihat perkembangan jumlah kasusnya meningkat yaitu 4 konfirm dan meninggal 1, maka telah dilakukan rapid test massal warga masyarakat Giripurno sebanyak 174 orang dan hasilnya 26 reaktif Covid-19.