Corona Ancam Pedagang Sayur Kota Batu, Ini Sebab-sebabnya

Corona Ancam Pedagang Sayur Kota Batu, Ini Sebab-sebabnya ?Area Pasar Pagi Kota Batu yang tetap ramai di masa PSBB berlangsung.

KOTA BATU, BANGSAONLINE.com - Ini peringatan bagi para pedagang sayur di dan sekitarnya. Pasalnya, hampir dua pekan ini yang menjadi sasaran empuk serangan Corona (Covid-19) kebanyakan para pedagang sayur, terutama pedagang sayur antarkota.

Hal itu karena perilaku di pasar tradisional tidak banyak berubah, meski  sudah ditetapkan sebagai kawasan PSBB. Pasar Pagi tetap ramai oleh pedagang dan pembeli. Protokol kesehatan pencegahan Covid-19 kerap lupa diterapkan.

Baca Juga: Pj Wali Kota Batu Tinjau Program Makan Siang dan Susu Gratis di SDN Bumiaji 02

Sudah 5 pedagang di , baik dari Pandanrejo, Temas, Giripurno, dan Pujon yang terpapar virus berbahaya ini. Mereka memiliki riwayat mengirim sayur ke Surabaya dan Pasar Karangploso, Kabupaten Malang.

Termasuk pasien konfirm ke-11 asal Desa Giripurno, Kecamatan Bumiaji ini. Pasien berjenis kelamin laki-laki, usia 57 tahun ini berprofesi sebagai petani dan sering mengirim sayur ke Pasar Karangploso. Sebelumnya, ia berstatus sebagai PDP dengan diagnosa pneumonia berat dan punya penyakit penyerta pneumonia.

"Yang bersangkutan sudah dilakukan rapid test dengan hasil reaktif baik, lg H dan lg M. Lalu dilanjutkan swab test dan hasilnya baru keluar dinyatakan positif," ujar M. Chori, Jubir Gugas Percepatan Penanganan Covid-19 , Sabtu (23/5).

Baca Juga: Pemkot Batu dan DPRD Sepakati APBD 2025, Alokasi Fokus pada Pembangunan Berkelanjutan

Menurutnya, pasien tersebut sempat menjalani perawatan di RS Karsa Husada, masuk rumah sakit tanggal 21 April 2020 dengan keluhan batuk, demam, sesak napas, dan nyeri sendi. Saat itu juga langsung di-rontgen dan ada gambaran pneumonia berat. Selanjutnya dilakukan swab pertama tanggal 22 April 2020 dan swab kedua tanggal 23 April 2020.

Sementara itu, melihat perkembangan jumlah kasusnya meningkat yaitu 4 konfirm dan meninggal 1, maka telah dilakukan rapid test massal warga masyarakat Giripurno sebanyak 174 orang dan hasilnya 26 reaktif Covid-19.

"Atas dasar kondisi ini dan untuk mencegah serta melindungi warga masyarakat dari paparan virus corona, maka dilakukan rapat di Desa Giripurno dengan Kepala Desa, tokoh masyarakat, Kepala Dusun, RW dan RT, Camat dan jajaran Forpimcam serta Dinas Kesehatan. Akhirnya disepakati untuk diusulkan karantina wilayah lokal Desa Giripurno," jelas Chori.

Baca Juga: Gelar Turnamen Gateball Antarkepala OPD, Pj Aries Ingin Jadi Sport Tourism di Kota Batu

"Saat ini sedang proses penetapan karantina wilayah lokal Desa Giripurno, nanti kalau sudah ditandatangani oleh Ketua Gugus Tugas Covid-19 akan kami infokan," terangnya.

Nantinya, warga yang hasil rapid test-nya reaktif harus melakukan isolasi mandiri tidak boleh keluar rumah dan berinteraksi dengan orang lain selama 14 hari. Selama isolasi yang bersangkutan harus berada di kamar tidur terpisah dengan anggota keluarga yang lain, mengenakan masker, menggunakan peralatan makan dan mandi terpisah.

"Selama masa isolasi mereka akan dipantau terus kondisinya selama 14 hari oleh tenaga kesehatan," jelasnya.

Baca Juga: Bawaslu Kota Batu Catat Ada 7 Laporan Dugaan Pelanggaran Kampanye Pilkada 2024

Disinggung tentang pengadaan konsumsi bagi mereka yang diisolasi, Chori menuturkan, telah disiapkan oleh pemerintah kota dan desa serta warga sekitar.

"Kemarin sempat muncul dalam rapat akan membuat dapur umum, kebetulan di BPBD sudah tersedia bahan pokok bantuan dari Provinsi Jawa Timur berupa beras 3 ton telur 200 kg dan mie 200 dus. Namun, hasil kesepakatan dengan pihak desa akan diberikan dalam bentuk bahan untuk di masak," pungkasnya. (asa/ns)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Dengan Santainya, Maling Gasak Motor Karyawan Pabrik di Kota Batu':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO