
PROBOLINGGO, BANGSAONLINE.com - Mantan Wali Kota Probolinggo, Buchori kembali bernostalgia. Meski sudah tidak menjabat sebagai Wali Kota, Buchori tidak bisa meninggalkan kebiasaannya. Seperti melakukan bagi-bagi tempe dan telur kepada masyarakat.
Seperti yang dilakukan di Kelurahan Sumber Wetan, Kecamatan Kedupok, Kota Probolinggo. “Ini kebiasaan saya yang tidak bisa saya tinggalkan,” katanya kepada wartawan, Selasa (26/5).
Menurut Buchori, silaturahim dan membantu masyarakat itu memanjangkan umur. Itulah sebabnya, pria yang pernah menjabat Wali Kota Probolinggo dua periode itu tidak bisa memutus tali silaturahim dengan masyarakat.
“Silaturahim sambil membantu masyarakat itu akan dilakukan secara kontinyu,” tandas pria yang baru saja bebas dari Rutan Medaeng ini.
Giat silaturahim sambil membantu masyarakat itu rencananya akan dilakukan setiap minggu sekali. Bahkan nantinya akan dilakukan secara bergiliran.
“Saya tidak punya niatan apa-apa. Saya hanya ingin membantu masyarakat dengan cara bersilaturahim,” katanya.
(Giat bagi-bagi tempe yang dilakukan oleh Buchori. Sayang, kegiatan itu tak menerapkan protokol pencegahan Covid-19 sehingga tampak mengabaikan physical distancing dan mengundang kerumunan)
Sementara itu, melihat kedatangan Buchori, puluhan emak-emak langsung berebut berjabatan tangan. Mereka mengaku rindu terhadap Buchori yang pernah menjadi Wali Kota mereka. “Kerong (kangen, red) dengan Pak Buchori, Pak,” ujar salah seorang emak-emak, Ny. Susilowati.
Menurutnya, bagi-bagi tempe dan telur itu tak hanya kali ini saja dilakukan oleh seorang Buchori. Bahkan kegiatan itu sudah dirasakan oleh masyarakat miskin.
Hal senada juga dikatakan emak-emak lainnya, Ny. Siti. Dia mengaku, jika masyarakat tidak bisa melupakan kebaikan seperti sosok seorang Buchori. “Meskipun sudah tidak menjabat, tapi Pak Buchori masih ingat dengan wong cilik,” katanya singkat. (prb1)