BANGKALAN, BANGSAONLINE.com - H. Sudiyo, Kepala Dinas Kesehatan Bangkalan memberikan apresiasi terhadap program dari Tim Covid-19 Hunter Jatim yang telah memberikan perhatian kepada warga Bangkalan dengan terlaksananya rapid test bagi Orang Tanpa Gejala (OTG).
Diketahui dari hasil rapid test di empat lokasi di Kabupaten Bangkalan, tercatat ada 77 orang yang reaktif dari 507 orang yang di-rapid test. "Dari hasil pemeriksaan di Balai Diklat, ada 13 orang reaktif dari 58 orang yang dilakukan rapid test (5/6/2020). Lalu, di Kecamatan Sepuluh ada 4 orang reaktif dari 85 orang, kemudian di Kecamatan Burneh ada 35 orang reaktif dari 180 yang di-rapid test (6/6/2020)," jelas Kadinkes Bangkalan, H.Sudiyo kepada BANGSAONLINE.com di Kantor Kecamatan Kamal, Senin (8/6/2020).
Baca Juga: Sukses Implementasikan Tata Kelola SPK Efektif dan Terukur, Pemprov Jatim Raih Penghargaan dari BSN
"Sementara hasil di Kecamatan Kamal ada 25 reaktif dari total 184 orang yang di-rapid test, dan dari 25 orang tersebut 10 di antaranya adalah PDP yang tes swab," imbuh dr. Waridsyah Supardiah, Kasi Kesda dan Kisi Masyarakat Jatim.
H. Sudiyo mengucapkan terima kasih kepada Gubernur Jawa Timur dan Kepala Dinas Provinsi Jawa Timur atas terselenggaranya kegiatan ini.
"Saya pun tidak akan malu, jika dalam kegiatan ini ditemukan banyaknya pasien positif. Karena agar kita semua tahu, inilah keadaan negara kita saat ini, sehingga kita bisa tahu langkah apa saja yang harus kita lakukan untuk memutus rantai penularan," ungkapnya.
Baca Juga: Pemprov Jatim Sabet Sertifikasi 13 Warisan Budaya Tak Benda Indonesia dari Kemenbud
Diterangkan Sudiyo, bahwa terpilihnya Kabupaten Bangkalan sebagai wilayah yang dilakukan rapid test oleh Tim Covid-19 Hunter Jatim, karena Kabupaten Bangkalan memiliki jumlah OTG yang cukup banyak, serta posisi wilayah yang berdekatan dengan Surabaya sebagai kota yang memiliki pasien positif Covid-19 di Jawa Timur.
"Hari ini terakhir pelaksaan rapid test, dan Alhamdulillah peserta yang hadir sesuai dengan target yang kita harapkan," terangnya.
Dalam kesempatan ini, H. Sudiyo juga mengimbau kepada masyarakat untuk bisa menjaga diri sendiri, dikarenakan pasien berstatus OTG kondisinya tidak bisa dipantau.
Baca Juga: Pemkab Bangkalan Komitmen Berantas Judol
"Saya sudah sampaikan kepada masyarakat, bahwa OTG kita adalah pasien yang tidak bisa dipantau, sehingga kita tidak tahu keadaan orang tersebut positif Covid-19 apa tidak. Kecuali jika dilakukan pemeriksaan, makanya protokol kesehatan itu tolong harus dihormati dan dilakukan," imbaunya.
Senada dengan hal tersebut, Kapolsek Kamal, AKP H. Abdul Kadir mengaku bahwa pihaknya tidak henti-hentinya melakukan imbauan kepada masyarakat, khususnya di wilayah Kecamatan Kamal.
"Tidak dengan bosan kami imbau kepada masyarakat di lingkungan perkampungan, pertokoan, tempat ibadah, dan pasar untuk menerapkan protokol kesehatan," jelasnya.
Baca Juga: Di Rakor GTRA Kanwil BPN Jatim, Adhy Karyono Optimistis Regulasi Baru Jadi Solusi Atasi Mafia Tanah
Kadir mengatakan bahwa yang menjadi kendala adalah adanya masyarakat yang masih belum sadar akan bahaya dari penularan Covid-19.
"Walaupun wilayah kami menjadi wilayah kedua terbanyak di Bangkalan, tapi masih saja ada masyarakat yang belum sadar, malah mencemooh tindakan yang telah kita lakukan," pungkasnya. (uzi/ns/zar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News