KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Awalnya karena mendapatkan APD yang tidak sesuai harapan, Endah Widi Sulfiana, warga Kelurahan Singonegaran, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri mencoba membuat APD sendiri. Beragam APD sudah dibuatnya. Hingga kini, ia memproduksi face shield. Tak hanya untuk memenuhi kebutuhan pasar, tapi ia juga mempekerjakan warga yang terdampak Covid-19.
“Waktu itu mencari APD untuk donasi. Ternyata hasilnya kok tipis. Ada saudara yang kerja di rumah sakit, saya pun konsultasi untuk bikin APD,” kata Endah, Selasa (9/6/2020).
Baca Juga: Setubuhi Anak Kandung Sendiri, Pria di Kediri Ditangkap Polisi
Berbahan plastik lembut sebagaimana bahan untuk jas hujan, Endah begitu ia disapa, memproduksi APD dengan label Kepompong Kinanti.
Menurutnya, label ini sebetulnya sudah ada, dari saudaranya yang bekerja di RS. Pada saat awal pandemi, kebutuhan APD meningkat dan ketersediaan tidak ada. Maka, atas dasar memenuhi kebutuhan APD para nakes, Kepompong Kinanti memproduksinya.
“Saya cari penjahit. Kebanyakan yang terhenti ordernya karena Covid-19. Sekalian membantu mereka untuk mendapatkan pekerjaan kembali,” tambah Endah.
Baca Juga: Uniska Jalin Kerja Sama dengan Bank Indonesia Melalui Program Beasiswa
APD-nya pun laris manis. Dalam sehari, ia bisa memproduksi sekitar 100 APD untuk memenuhi kebutuhan donasi dan juga pesanan. Tiap APD, dibanderol Rp 80.000.
Endah menerangkan, pembuat APD lama-lama semakin banyak, sehingga Kepompong Kinanti tidak lagi memproduksi dalam jumlah massal. Akhirnya, ia mencoba beralih pada pembuatan face shield yang belum banyak diproduksi.
“Awalnya ada permintaan untuk anak-anak. Apalagi kalau nanti sekolah jadi masuk, anak-anak membutuhkan,” kata Endah.
Baca Juga: Pjs Bupati Kediri Ikuti Senam Bareng Dinkes di Peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-60
Ia pun mencoba membuat face shield dengan konsultasi dari saudaranya, tentang face shield seperti apa yang aman untuk kesehatan.
Ia mengajak anak SMA yang kebetulan sedang libur sekolah untuk mengerjakan. Ada 3 siswa dan siswi SMA yang bekerja untuk membuat face shield di workshop-nya. Dalam sehari, ia bisa menghasilkan 100-an face shield.
Endah memaparkan, harganya pun bervariasi, untuk face shield anak-anak dibanderol Rp 15.000, Rp 18.000, dan Rp 20.000, tergantung ketebalan mika. Ada pula pesanan kustomisasi dengan sticker berlabel nama anak. Selain itu, juga tersedia face shield untuk bayi dengan harga Rp 18.000.
Baca Juga: OTK Penantang Duel Kabag Ops Polres Kediri Kota Diamankan, Ternyata Menderita Gangguan Jiwa
Sedangkan untuk face shield dewasa dibanderol Rp 20.000 per buah. Ternyata, pesanannya juga lumayan. Ia melayani pesanan sampai Jakarta, Jawa Barat, dan tentu saja kota-kota di Jawa Timur. Ia pun banyak melayani reseller, sehingga dalam pengirimannya lebih murah. Pembelinya kebanyakan menjualnya lagi.
“Saya ambil untung sedikit saja yang penting bisa jalan, dan teman-teman ini bisa dapat tambahan uang saku,” kata Endah.
Anak-anak yang bekerja padanya berasal dari orang tua yang terkena dampak Covid-19. Ada yang dirumahkan tanpa gaji. "Dari mengerjakan face shield ini, salah satu dari anak-anak ini bisa mendapatkan uang tambahan untuk mendaftar ke universitas," pungkasnya. (uji/zar)
Baca Juga: Kejari Kabupaten Kediri, Kenalkan Program Sareng Jaga Desa
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News