![Menilik Perjuangan Petugas Pengantar Sekaligus Pemakaman Jenazah Covid-19 Menilik Perjuangan Petugas Pengantar Sekaligus Pemakaman Jenazah Covid-19](/images/uploads/berita/700/ca0c8793a5608e0666bf3dd227c47747.jpg)
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Selain tenaga medis, ternyata ada satu pahlawan lagi yang turut berjasa dalam melawan pandemi Covid-19. Mereka adalah sopir mobil ambulans sekaligus petugas pemakaman jenazah Covid-19.
Tak banyak orang memang yang mau menekuni profesi ini. Apalagi, tugas mereka juga berhubungan langsung dengan pasien ataupun jenazah Covid-19.
Mulai dari perasaan was-was, hingga harus bersitegang dengan pihak keluarga, kerap kali menghampiri mereka. Namun, karena atas dasar niat yang tulus, hal itu justru menjadi motivasi bagi mereka untuk menjalankan tugas kemanusiaan membantu sesama.
Sejak pandemi Covid-19 melanda Kota Pahlawan, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menyiapkan lahan khusus untuk lokasi pemakaman jenazah Covid-19. Di lokasi itu, pemakaman jenazah berjalan sesuai protokol kesehatan yang ditetapkan. Selain itu, petugas juga diwajibkan menggunakan Alat Pelindung Diri (APD), mulai dari pengantaran hingga proses pemakaman selesai.
Nah, para petugas ini merupakan gabungan dari beberapa OPD (Organisasi Perangkat Daerah) Pemkot Surabaya. Terdiri dari, Jajaran Dinas Sosial (Dinsos), Petugas Pemakaman DKRTH (Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau), hingga Tenaga Kesehatan (Nakes) di Dinas Kesehatan (Dinkes).
Salah satu petugas yang biasa terlibat dalam prosesi pemakaman jenazah pasien Covid-19 itu adalah Zuliyanto (50). Ia merupakan pendamping sopir ambulans Dinsos Surabaya yang biasa membantu dalam prosesi pemakaman jenazah Covid-19. Sekitar bulan Maret 2020, merupakan pengalaman awal bagi dia dalam mengantarkan dan memakamkan jenazah Covid-19.
“Waktu itu kebetulan pas sifnya teman-teman saya. Nah, pasca pertama kali mereka turun, salah satu tim ada yang drop karena ketakutan dengan berita-berita yang begitu santer terkait Covid-19. Akhirnya itu membuat saya harus turun untuk meyakinkan kawan-kawan bahwa pasien Covid-19 yang meninggal tidak seberbahaya seperti yang diberitakan di media,” kata Zuliyanto saat dihubungi melalui sambungan telepon, Senin (15/6/2020).
Awalnya, Zuliyanto mengaku juga memiliki rasa takut dan was-was ketika harus terjun memakamkan jenazah Covid-19. Bahkan, tak hanya dia, kawan-kawannya pun juga memiliki rasa takut akan terpapar virus itu. Namun, ada perasaan tersendiri yang membuat Zuliyanto yakin, bahwa ini aman. Selain itu, karena niatan tulus yang membuat ia memberanikan diri untuk menjadi salah satu petugas khusus pemakaman.