Pemkot Surabaya Gelar Pelatihan Tracing ke Satgas Gabungan

Pemkot Surabaya Gelar Pelatihan Tracing ke Satgas Gabungan Satgas gabungan saat sedang mengikuti Kelas Tracing. (foto: ist).

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Pemkot memberikan pelatihan khusus tracing kepada satuan petugas (satgas) yang berada di lapangan. Petugas satgas mulai dari Satpol PP, Linmas, staf kelurahan, Babinsa, dan Bhabinkamtibmas.

Koordinator Bidang Pencegahan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 , Febria Rachmanita mengatakan, selama ini tracing hanya dilakukan oleh petugas puskesmas dari masing-masing wilayah. Oleh karena itu, dengan adanya pelatihan tracing ini bertujuan agar mereka dapat melakukan tracing secara mandiri dalam membantu puskesmas.

“Jadi, mereka nanti akan membantu puskesmas dalam men-tracing warga atau pasien Covid-19. Dengan adanya ini mudah-mudahan bisa tercapai 1 pasien terkonfirmasi, bisa 25 kontak erat yang dilakukan tracing, ini sesuai dengan Teori Epidemiologi,” kata Feny, sapaan akrab Febria Rachmanita di Balai Kota , Senin (22/6/2020).

Feny memaparkan hal-hal yang dipelajari dalam pelatihan tracing, di antaranya pertanyaan apa saja yang harus dilontarkan kepada pasien, dengan siapa mereka bertemu, bagaimana cara melakukan deteksi dini, apa saja keluhan pasien Covid-19 itu, hingga gejala apa saja yang harus dicurigai.

"Lalu memperkenalkan apa itu Orang Dalam Pemantauan (ODP), Pasien Dengan Pengawasan (PDP), dan Orang Tanpa Gejala (OTG). Itu semua tugas tim tracing. Dan itu ada formatnya,” paparnya.

Selain itu, ia memastikan tim tracing harus mengetahui satu per satu kontak erat pasien Covid-19 dengan siapa saja selama dua minggu terakhir. Seperti kontak erat bersama keluarga, tempat kerja, lalu terus berkembang yang harus ditanyakan dan dipastikan, sehingga menutup kemungkinan terjadinya kecolongan.

“Tidak hanya itu, supaya dalam menjalankan tugas aman, tim tracing ini juga dibekali alat pelindung diri saat bertugas,” papar dia.

Kepala Dinkes Kota ini menegaskan, untuk menjadi petugas tracing ada kriteria khusus yang harus diperhatikan, yakni rentang usia antara 23-40 tahun. Oleh sebab itu, ia berharap pelatihan tracing tersebut masyarakat dapat juga menjadi kader dalam men-tracing setiap wilayahnya.

“Jadi, kemarin kan kader bumantik berhasil. Nanti ya itu diharapkan masyarakat juga bisa melakukan tracing di wilayah mereka,” ungkap dia.

Lihat juga video 'Mobil Angkot Terbakar di Jalan Panjang Jiwo, Sopir Luka Ringan':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO