SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Pemkot Surabaya memberikan pelatihan khusus tracing kepada satuan petugas (satgas) yang berada di lapangan. Petugas satgas mulai dari Satpol PP, Linmas, staf kelurahan, Babinsa, dan Bhabinkamtibmas.
Koordinator Bidang Pencegahan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya, Febria Rachmanita mengatakan, selama ini tracing hanya dilakukan oleh petugas puskesmas dari masing-masing wilayah. Oleh karena itu, dengan adanya pelatihan tracing ini bertujuan agar mereka dapat melakukan tracing secara mandiri dalam membantu puskesmas.
Baca Juga: Kampung Narkoba di Jalan Kunti Surabaya Kembali Digerebek: 23 Pecandu Direhab, 2 Pengedar Ditangkap
“Jadi, mereka nanti akan membantu puskesmas dalam men-tracing warga atau pasien Covid-19. Dengan adanya ini mudah-mudahan bisa tercapai 1 pasien terkonfirmasi, bisa 25 kontak erat yang dilakukan tracing, ini sesuai dengan Teori Epidemiologi,” kata Feny, sapaan akrab Febria Rachmanita di Balai Kota Surabaya, Senin (22/6/2020).
Feny memaparkan hal-hal yang dipelajari dalam pelatihan tracing, di antaranya pertanyaan apa saja yang harus dilontarkan kepada pasien, dengan siapa mereka bertemu, bagaimana cara melakukan deteksi dini, apa saja keluhan pasien Covid-19 itu, hingga gejala apa saja yang harus dicurigai.
"Lalu memperkenalkan apa itu Orang Dalam Pemantauan (ODP), Pasien Dengan Pengawasan (PDP), dan Orang Tanpa Gejala (OTG). Itu semua tugas tim tracing. Dan itu ada formatnya,” paparnya.
Baca Juga: Polisi Bongkar Motif Janda Dibunuh Kekasih di Surabaya, Dipicu Surat Gadai Emas
Selain itu, ia memastikan tim tracing harus mengetahui satu per satu kontak erat pasien Covid-19 dengan siapa saja selama dua minggu terakhir. Seperti kontak erat bersama keluarga, tempat kerja, lalu terus berkembang yang harus ditanyakan dan dipastikan, sehingga menutup kemungkinan terjadinya kecolongan.
“Tidak hanya itu, supaya dalam menjalankan tugas aman, tim tracing ini juga dibekali alat pelindung diri saat bertugas,” papar dia.
Kepala Dinkes Kota Surabaya ini menegaskan, untuk menjadi petugas tracing ada kriteria khusus yang harus diperhatikan, yakni rentang usia antara 23-40 tahun. Oleh sebab itu, ia berharap pelatihan tracing tersebut masyarakat dapat juga menjadi kader dalam men-tracing setiap wilayahnya.
Baca Juga: PT Umroh Kilat Indonesia, Prioritaskan Beri Edukasi ke Para Jemaah
“Jadi, kemarin kan kader bumantik berhasil. Nanti ya itu diharapkan masyarakat juga bisa melakukan tracing di wilayah mereka,” ungkap dia.
Selain satgas ini, nanti juga ada sekitar 100 mahasiswa dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) dan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga yang akan ikut membantu melakukan tracing di lapangan.
“Mereka membantu kita terkait dengan tracing dan edukasi masyarakat untuk pencegahan Covid-19, untuk bisa memberlakukan perilaku hidup bersih dan sehat. Kita bagi menjadi lima wilayah,” urai dia.
Baca Juga: Korban Tewas, Begal Perempuan di Surabaya Hanya Dikenakan Pasal Curat, Pengacara Beberkan Alasannya
Senada dengan itu, Wakil Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Surabaya, Irvan Widyanto mengatakan, pelatihan itu sudah dimulai hari ini kepada satgas dari Linmas dan Satpol PP Surabaya. Rencananya, besok secara serentak berlangsung lima wilayah yang melibatkan kasatgas linmas yang ada di kelurahan, staf kelurahan, Babinsa, dan Bhabinkamtibmas.
“Besok mulai pukul 10.00 WIB di lima wilayah, yakni wilayah Surabaya Utara yang akan diletakkan di Terminal Ampel, Surabaya Selatan diletakkan di Gedung Wanita, Surabaya Barat di Kantor Kecamatan Tandes, Surabaya Pusat di Graha Sawunggaling, dan Surabaya Timur di Gelanggang Remaja,” kata Irvan.
Irvan memaparkan jumlah keseluruhan pasien yang terlibat, yakni mencapai 616 orang. Riciannya, setiap kelurahan akan ditempatkan empat orang petugas tracing.
Baca Juga: Hearing Lanjutan soal RHU dan Efek Pengendara Mabuk, DPRD Surabaya Soroti SOP, Perizinan, dan Pajak
“Jadi, 154 keluharan dikalikan 4 orang petugas,” jelasnya.
Setelah petugas gabungan ini dilatih oleh dinkes, ia berharap mereka bisa menularkan ilmunya itu ke Satgas Kampung Tangguh Wani Jogo Suroboyo, terutama yang ada di Satgas Wani Ngandani dan Satgas Wani Sehat.
"Melalui cara ini, kita berharap nantinya kampung yang satu dengan kampung yang lainnya bisa terhubung dan bisa lebih mendalam dalam melakukan pelacakan, sehingga bisa membantu dalam memasifkan tracing di Surabaya," pungkasnya. (ian/zar)
Baca Juga: Terpengaruh Medsos, Siswi SMK di Surabaya Kabur dari Rumah
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News