SUMENEP, BANGSAONLINE.com - Karyono, warga Sumenep, Kecamatan Kota ditolak oleh pengawas Stasiun Bahan Bakar Umum (SPBU) 53.694.10 Batuan, Kecamatan Batuan ketika hendak mempertanyakan temuan warga yang akan mengisi BBM pakai jeriken plastik.
Karyono merasa risih melihat kejadian pengisian Bahan Bakar Minyak (BBM) ke jeriken jenis plastik karena dinilai tidak etis dan berbahaya. Namun apes, Karyono ditolak manakala hendak menanyakan temuannya tersebut.
Baca Juga: Ujicoba Pembelian dengan QR Code, Konsumen Pertalite di Jombang Beri Apresiasi
“Terus terang saya kecewa kepada pengawas SPBU Batuan, yang melarang bahkan mengusir saya dari ruangan kantornya. Saya kan warga Indonesia yang sama mempunyai hak untuk tahu tentang temuan saya sebagai warga,” katanya, Senin (29/06/20).
Menurut Karyono, dirinya sebagai warga mempunyai hak dan dilindungi oleh Undang-Undang keterbukan publik sebagaimana diatur Undang-Undang Komisi Informasi Publik (KIP) tahun 2008.
Ironisnya, di tembok SPBU ada tulisan tidak mengisi BBM ke wadah yang terbuat dari jeriken plastik/drum. Tapi kenyataannya lain. SPBU tersebut mengisi BBM ke wadah yang terbuat dari jeriken plastik
Baca Juga: BPRS Bhakti Sumekar Luncurkan Program Teranyar, Pembiayaan Tanpa Jaminan untuk Aparatur Desa
.”Saya melihat langsung di SPBU itu sedang mengisi BBM pada tanggal 28/06/20 kemarin malam. Kejadian inilah yang akan saya tanyakan kepihak pengelola SPBU Batuan. Terus terang saya merasa kaget ketika saya datang dan diusir,” terangnya kepada BANGSAONLINE.com.
Itu artinya, lanjut Karyono, SPBU sama dengan membuat kebohongan publik. “Terus terang saya kecewa berat kepada SPBU Batuan yang tidak ramah kepada warga yang akan memberikan masukan yang positif ke pihak pengelola,” pungkasnya.
Pengelola SPBU Batuan, Zubaidi atau yang biasa dipanggil Ubay kepada BANGSAONLINE.com menyatakan permintaan maafnya atas ketidaknyamanan saat menerima warga dan wartawan. “Kami minta maaf kalau omongan saya tidak enak kepada media dan warga,” katanya sambil menyodorkan tangan tanda permintaan maaf. (aln/ian)
Baca Juga: Harga Cabai di Pasar Tradisional Sumenep Mulai Merangkak Naik
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News