SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Potensi budidaya ikan air tawar di Kabupaten Sidoarjo menjadi perhatian Bakal Calon Bupati (Bacabup) Sidoarjo Bambang Haryo Soekartono (BHS). Politikus Partai Gerindra ini menyiapkan sejumlah langkah sebagai program mengembangkan budidaya ikan air tawar.
Langkah pertama yang akan dilakukan BHS, melakukan normalisasi sejumlah sungai di Sidoarjo. Saat ini sejumlah sungai mengalami kedangkalan. "Bila saya diamanahi sebagai bupati, akan kita benahi sungai-sungai," kata BHS saat bertemu sejumlah pembudidaya ikan air tawar, di Desa Dukuh Tengah Kecamatan Buduran, Senin (29/6).
Baca Juga: Pilkada Sidoarajo, BHS Masuk Tim Pemenangan Subandi-Mimik, Adam Rusydi Jadi Ketua Tim
Kala bertemu BHS, beberapa pembudidaya ikan air tawar ini memang mengeluh kesulitan pasokan air karena sungai di dekat lahan mereka mengalami pendangkalan. Selain itu, kualitas air menurun diduga akibat pembuangan limbah pabrik. Akibatnya, pembudidaya mengambil air dari tempat lain sehingga biaya produksi bertambah.
BHS juga bakal mencari akar masalah terkait mahalnya harga pakan ikan yang dikeluhkan para pembudidaya tersebut. Apakah mahalnya harga pakan ikan akibat nilai dollar yang meningkat, atau faktor lainnya.
"Saya akan bertemu dengan pengusaha pakan ikan. Nanti kita akan cek. Kalau bahan baku pakan ikan dari dalam negeri, kok (harga) pakan ikan meningkat," cetusnya.
Baca Juga: Upacara HUT ke-79 RI Bersama Masyarakat, BHS Gelorakan Semangat Nasionalisme
Pengembangan budidaya ikan air tawar, juga butuh peralatan pompa yang memadai. Saat bertemu dengan para pembudidaya di Desa Dukuh Tengah ini, BHS juga menerima keluhan soal pompa. Keluhan tersebut langsung direspons BHS dengan memberikan bantuan pompa.
"Sebelum jadi bupati, sudah saya siapkan pompa dari saya pribadi untuk pembudidaya di sini," tegas alumnus ITS Surabaya ini.
BHS juga menyiapkan langkah merespons keluhan soal pemasaran hasil panen ikan air tawar. Yakni anjloknya harga ikan air tawar yang dibeli murah oleh para tengkulak. BHS bakal berkoordinasi dengan Dinas Perikanan dan Dinas Perdagangan agar harga ikan air tawar tetap membawa untung bagi para pembudidaya.
Baca Juga: Idul Adha 1445 H, BHS Bagikan Ribuan Paket Daging Kurban
"Petani dapat keuntungan yang wajar, tengkulak juga dapat keuntungan yang wajar," tandasnya.
Untuk mencegah kelebihan pasokan (over supply) saat musim panen sehingga berpotensi menurunnya harga ikan tawar, BHS bakal memproritaskan anggaran untuk pengadaan fasilitas cold storage (gudang berpendingin).
"Cold storage untuk penyimpanan kalau ikan over supply. Sehingga ikan bisa disimpan," kata mantan anggota DPR RI periode 2014-2019 ini.
Baca Juga: MSI Simulasikan Pasangan Kandidat Pilkada Sidoarjo 2024, ini Elektabilitasnya
BHS menegaskan, program pengembangan budidaya ikan tawar ini juga untuk mendukung program lainnya, yakni makan ikan gratis bagi warga Sidoarjo. Program makan ikan gratis ini diharapkan bisa mengentas generasi stunting, di mana angka stunting di Sidoarjo disebut nomer satu di Jawa Timur. Selain itu, BHS juga bakal mengupayakan para pembudidaya ini mendapatkan bantuan modal dari KUR (Kredit Usaha Rakyat).
Ketua Kelompok Tani Ikan Jaya Makmur, M Syafi'i menyatakan sejumlah program yang digagas BHS, sesuai dengan aspirasi mereka yang mengeluhkan soal pasokan air, mahalnya harga pakan, hingga minimnya peralatan. "Dengan rencana adanya cold storage, akan bisa mengontrol produksi kita. Program pak BHS ini ya sesuai dengan aspirasi kita," cetus Syafi'i.
Kata Syafi'i, kelompok taninya beranggotakan 40 orang pembudidaya. Setiap pembudidaya mengelola empat hingga lima petak (kolam) ikan air tawar. Sehingga total lahan yang dikelola, berjumlah sekitar 200 petak. Selain budidaya ikan Lele dan Patin, pembudidaya ini merawat ikan Nila dan Gurami.
Baca Juga: Sempat Diberitakan Dirusak, Begini Kata Kapolresta Sidoarjo Soal Baliho Ucapan Selamat Idul Fitri
"Mayoritas budidaya Lele dan Patin. Karena masa panennya cepat. Jualnya juga cepat," ungkap Syafi'i. (sta/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News