Bupati Pamekasan Lepas 99 Santri Sidogiri Kembali ke Pondok Pesantren

Bupati Pamekasan Lepas 99 Santri Sidogiri Kembali ke Pondok Pesantren Bupati Pamekasan Baddrut Tamam (tengah) saat memberangkatkan 99 santri PP Sidogiri di halaman Mandhapa Agung Ronggosuwati.

PAMEKASAN, BANGSAONLINE.com - Baddrut Tamam melepas 99 santri Ponpes Sidogiri yang akan kembali pesantren, Rabu (01/07/20) pagi.

Sebelum diberangkatkan, 99 santri itu dilakukan rapid test oleh dinas kesehatan setempat untuk memastikan mereka tidak ada yang terindikasi terpapar Covid-19 .

Baca Juga: Kolaborasi dengan UTM, Pemkab Pamekasan Launching Produk Program Matching Fund 2024

Mereka juga sempat mendapat motivasi dari Baddrut Tamam. Bupati asal PKB itu meminta para santri agar belajar lebih giat, serta rajin berdoa.

"Bermunajat dan berdoa mudah-mudahan suatu saat dari pesantren Sidogiri bisa melanjutkan ke berapa jenjang pendidikan, tentu saja nanti ada yang melanjutkan keluar negeri," katanya.

Ia juga berjanji akan memberikan beasiswa kepada 2.000 santri berprestasi, hafidz, dan hafidzoh. "Semuanya berpondasikan dari keluarga yang tidak mampu," tambahnya.

Baca Juga: Peringati Hari Jadi ke-494, Pemkab Pamekasan Gelar Sepeda Santai

"Selamat jalan, selamat belajar, jaga nama baik kabupaten Pamekasan dan tetap mematuhi protokol Covid-19," pesan Baddrut Tamam.

Sedangkan KH. Muhammad Idris. Wakil Ketua Ikatan Alumni Santri Sidogiri menjelaskan, pemberangkatan santri ini dibagi beberapa tahap, Untuk tahap pertama sebanyak 99 santri dari tingkat Aliyah.

"Yang kedua nanti pada tanggal 12 juli tingkatan tsanawiyah sekitar 150-an santri, yang terakhir tanggal 25 nanti tingkat ibtidaiyah sekitar 200 santri," ujarnya.

Baca Juga: Meriahkan Harjad ke-494, Pemkab Pamekasan Gelar Pesta Batik dan Luncurkan Paket Wisata

Ia berterima kasih kepada yang telah memfasilitasi proses kembalinya para santri ke pondok pesantren

Ia juga memastikan, proses kembalinya para santri ini sesuai dengan protokol kesehatan pencegahan Covid-19, dengan menerapkan jaga jarak, dan menggunakan masker. "Alhamdulillah instruksi pusat, santri harus membawa masker minimal lima buah. Di sana nanti diterima oleh Dinas Kesehatan Pasuruan, lalu satu per satu masuk ke pesantren dan akan dikarantina dulu selama 15 hari di pesantren," tukas Kiai Idris. (yen/dur)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO