KOTA BATU, BANGSAONLINE.com - Wali Kota Batu Hj. Dra. Dewanti Rumpoko menepis rumor yang menyatakan bahwa melonjaknya angka pasien konfirm positif Covid-19 karena reopening tempat wisata dan perhotelan di Kota Batu. Menurutnya, penyebaran Covid-19 di Kota Batu berasal dari transmisi lokal.
"Penyebaran Covid-19 di Kota Batu bukan karena dibukanya kembali tempat wisata. Sebab di tempat wisata sudah diterapkan protokol kesehatan. Justru penyebaran ini karena transmisi lokal, seperti adanya kontak dari keluarga positif yang menular di satu keluarga," ujar Dewanti, Selasa (7/7).
Baca Juga: Gelar Sosialisasi Pemungutan, Hitung dan Rekapitulasi Suara, Ini Harapan KPU Kota Batu
Ia mengungkapkan, dari 24 desa dan kelurahan di Kota Batu, ada 16 desa dan kelurahan yang berstatus status zona merah. Bahkan, dua desa sempat diberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Lokal (PSBL), yakni Desa Giripurno Kecamatan Bumiaji, dan Desa Mojorejo Kecamtan Junrejo.
Seperti diketahui, di awal Juli ini pasien konfirm positif di Kota Batu naik secara signifikan, yakni sebanyak 24 orang. Bahkan, satu RW di Desa Mojorejo Kecamatan Junrejo harus diberlakukan PSBL mulai 6 hingga 19 Juli 2020.
Guna menekan penyebaran covid-19 di Kota Batu, Dewanti kembali menegaskan akan membatasi kegiatan yang bersifat mengundang banyak massa seperti khitan dan resepsi pernikahan. Sesuai fase masa transisi, kegiatan yang bersifat mengundang banyak orang baru boleh digelar pada 13 Juli mendatang.
Baca Juga: Beberkan Manfaat Car Free Day, Pj Wali Kota Batu Borong Dagangan UMKM untuk Panti Asuhan
Untuk menyamakan persepsi dalam upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19, baru-baru ini pihaknya telah menggelar rakor yang melibatkan Kepala OPD dan Camat, Kepala Desa/Kelurahan, serta Ketua RT/RW yang masuk dalam daerah zona merah. (asa/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News