GRESIK, BANGSAONLINE.com - Wabup Moh. Qosim mengungkap kondisi aset, keuangan, program pemerintah, pendapatan, belanja, hingga investasi di Kabupaten Gresik selama kurun waktu 2019.
Hal itu disampaikan saat wabup menyampaikan nota laporan pertanggungjawaban (LPj) pelaksanaan APBD 2020 di hadapan DPRD Gresik, baru-baru ini.
Baca Juga: Belanja THL Kabupaten Gresik Capai Rp180 Miliar, Anha: Output dan Outcome Harus Jelas
Menurut wabup, jumlah aset tetap tahun 2019 sebesar Rp 4.898.822.212.285,59 sen, atau sebesar Rp 200.130.217.979,9 sen atau 4,26 persen dari tahun 2018 sebesar Rp 4.698.691.803.306, 50 sen.
"Sementara jumlah aset lainnya di tahun 2019 sebesar 520.691.825.429, sen, atau turun sebesar Rp 2.531.644.127,39 sen atau 0,48 persen dari tahun 2018 sebesar Rp 523.223.469.556,64 sen," ungkap wabup.
Untuk Pendapatan Asli Daerah (PAD), lanjut wabup, realisasinya mencapai sebesar Rp 980.776.381.995,43 sen atau 106,15 persen dari target yang ditetapkan sebesar Rp 923.973.750.519,70 sen. "Dengan demikian, PAD mempunyai kontribusi 31,44 persen dari total Pendapatan Daerah (PD) 2019," jelasnya.
Baca Juga: Hadiri Haul Bungah, Plt Bupati Gresik Ingatkan Agar Tak Ada Perebutan Kekuasaan
Sementara Pendapatan Transfer dari Pemerintah Pusat (PTPP), kata wabup, meliputi Dana Perimbangan, Dana Bagi Hasil dan transfer dana pusat lainnya yang secara keseluruhan mencapai sebesar Rp 1.791.69.677.330 atau 100,97 persen dari target yang ditetapkan sebesar Rp 1.777.370.150.964. PTPP merupakan pendapatan yang mempunyai kontribusi terbesar terhadap total PD sebesar 57,42 persen.
Kemudian, untuk Pendapatan Transfer dari Pemerintah Provinsi (PTPP) meliputi Pendapatan Bagi Hasil Pajak, Bagi Hasil Bukan Pajak, dan Bantuan Keungan yang secara keseluruhan mencapai sebesar Rp 273.410.726.800 atau 109,67 persen dari target yang ditetapkan sebesar Rp 249.301.182.420. "Pendapatan Transfer dari Pemerintah Provinsi mempunyai kontribusi sebesar 8,76 persen dari total PD," terangnya.
Adapun Lain-lain Pendapatan yang Sah, lanjut wabup mencapai sebesar Rp 73.943. 370.897,48 sen atau 121,06 persen dari target yang ditetapkan sebesar Rp 61. 81.600.000. "Lain-lain Pendapatan yang Sah mempunyai kontribusi sebesar 2,37 persen dari total PD," urainya.
Baca Juga: Banggar DPRD Gresik Pastikan Target PAD 2024 Senilai Rp1,597 Triliun Tak Tercapai
Untuk Realisasi Belanja Daerah (BD) secara keseluruhan sebesar Rp 2.980.713.768. 844,41 sen atau 89,38 persen dari total alokasi belanja yang direncanakan sebesar Rp 3.334.890.270.269,42 sen.
Wabup menyatakan bahwa struktur belanja daerah, meliputi Belanja Operasi, Belanja Modal, Belanja Tidak Terduga, dan Transfer.
Untuk Realisasi Belanja Operasi mencapai sebesar Rp 1.860.858.582.907,7 sen atau 89,54 persen dari alokasi belanja yang ditetapkan sebesar Rp 2.78.236.813.398,84 sen. "Persentase Belanja Operasi terhadap total realisasi Belanja Daerah adalah sebesar 62,43 persen," katanya.
Baca Juga: Di Ponpes Tanbihul Ghofilin, Plt Bupati Gresik Sosialisasikan Cegah Kekerasan Perempuan dan Anak
Adapun realisasi Belanja Operasi meliputi belanja pegawai sebesar Rp 817.722.929. 737,94 sen atau 27,43 persen dari total belanja. Lalu, belanja barang sebesar Rp 799.671.963.194,53 sen atau 26,83 persen dari total belanja.
"Untuk belanja hibah sebesar Rp 214.968.069.974,60 sen atau 7,21 persen dari total belanja. Sementara belanja bantuan sosial sebesar Rp 28.495.620, atau 0,96 persen dari total belanja," terangnya .
Ditambahkan Qosim, untuk realisasi belanja modal mencapai sebesar Rp 538.460.525.562,34 sen atau 82,46 persen dari alokasi yang dianggarkan sebesar Rp 652.456.990.170,58 sen. "Persentase belanja modal terhadap total realisasi Belanja Daerah adalah sebesar 18,05 persen," terangnya.
Baca Juga: Pendukung Kotak Kosong di Gresik Soroti Rendahnya PAD 2024
Sementara untuk investasi jangka panjan tahun 2019 sebesar Rp 274.290.524.628,14 sen, naik sebesar Rp 52.764.225.572,9 sen atau 23,82 persen dari tahun 2018 sebesar Rp 221.526.299.56,5 sen. (hud/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News