SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Kinerja Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dalam menangani pandemi Covid-19 semakin terlihat hasilnya. Berdasarkan data terbaru Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya per Kamis (16/7/2020) kemarin, angka kesembuhan pada hari tersebut mencapai 134 pasien.
Koordinator Bidang Pencegahan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya, Febria Rachmanita mengatakan, 134 pasien itu terdiri dari dua orang tamu Hotel Asrama Haji Sukolilo, 27 orang rawat inap rumah sakit, dan 105 pasien dari rawat jalan isolasi mandiri.
Baca Juga: Kampung Narkoba di Jalan Kunti Surabaya Kembali Digerebek: 23 Pecandu Direhab, 2 Pengedar Ditangkap
“Paling banyak kesembuhannya kali ini dari rawat jalan isolasi mandiri. Saat ini yang rawat jalan berjumlah 1.457 pasien. Mereka setiap hari terus kami pantau,” kata Feny, sapaan Febria Rachmanita, di Dapur Umum Balai Kota Surabaya, Jumat (17/7/2020).
Feny menjelaskan, hingga saat ini total kumulatif pasien sembuh Covid-19 mencapai 3.974 orang. Menurutnya, kesembuhan ribuan pasien tersebut hasil dari upaya preventif Pemkot Surabaya. Salah satunya adalah rapid test dan swab yang dilakukan secara masif dan massal di berbagai titik setiap hari.
“Hingga kemarin Kamis (16/7/2020), sedikitnya kami sudah melakukan rapid test sebanyak 106.717 orang,” paparnya.
Baca Juga: Polisi Bongkar Motif Janda Dibunuh Kekasih di Surabaya, Dipicu Surat Gadai Emas
Dari angka 106.717 tersebut, Kepala Dinkes Surabaya ini merinci, sebanyak 10.721 di antaranya adalah warga yang hasil rapid-nya reaktif. Kemudian, sebanyak 95.920 adalah warga dengan status nonreaktif. Feny menyebut, ratusan rapid test itu merupakan hasil gabungan dari Dinkes Kota Surabaya, dan bantuan dari Badan Intelijen Negara (BIN). “Serta rumah sakit dan lab rujukan pemeriksaan Covid-19 se-Surabaya,” lanjutnya.
Sedangkan untuk swab, kata Febria, hingga saat ini pemeriksaan swab test di Surabaya sudah mencapai 38.512 orang. Hasil rinciannya yang sudah keluar, yakni berjumlah total 33.612 orang. Dari jumlah 33.612 orang tersebut, sebanyak 24.946 orang warga hasilnya negatif atau sebesar 74,22 persen. Selanjutnya, 8.386 orang hasilnya positif atau sebesar 24,95 persen. "Kemudian 280 hasil invalid atau sekitar 0,83 persen,” pungkasnya. (ian/zar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News