Khofifah Resmikan Pusat Pelayanan Pendidikan dan Riset Penyakit Menular RSUD dr. Soetomo

Khofifah Resmikan Pusat Pelayanan Pendidikan dan Riset Penyakit Menular RSUD dr. Soetomo Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meresmikan Pusat Pelayanan Pendidikan dan Riset Penyakit Menular serta Mobile Molecular Laboratory RSUD Dr. Soetomo (RSDS).

Dalam Hospital Disaster Plan ini, lanjut dia, RSUD dr. Soetomo telah menyiapkan berbagai langkah. Seperti kesiapan SDM yakni dokter dan perawat, serta kesiapan Alat kesehatan, termasuk Alat Pelindung Diri (APD). Terutama untuk dokter dan perawat , sejak awal Maret 2020, RSDS telah mendata ulang jumlah perawat berdasarkan usia dan kondisi co-morbidnya. Pasalnya, selama 24 jam pasien Covid-19 akan bersama perawat.

Hospital Disaster Plan yang disiapkan ini untuk memberikan penanganan sebaik mungkin apabila terjadi lonjakan pasien, yakni melalui optimalisasi penanganan pasien dan juga pengorganisasian secara profesional.

Menurut Khofifah, apa yang dilakukan RSUD dr. Soetomo bersama dengan FK Unair ini merupakan investasi luar biasa dari ikhtiar yang dilakukan Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam mempercepat penanganan Covid-19. Bagaimana hasil dari kajian-kajian ilmiah serta keilmuan yang dilakukan mampu bermanfaat saat ini dan ke depannya.

“Apa yang dilakukan oleh seluruh sistem pelayanan rumah sakit rujukan, para dokter, tenaga medis serta paramedis, InsyaAllah semua sudah kita lakukan maksimal dan terukur. Sekarang bagaimana mengendalikan lebih signifikan supaya angka yang terpapar dan yang meninggal bisa kita turunkan, dan yang sembuh terus bisa kita tingkatkan. Apalagi saat ini tinggal enam daerah di Jatim yang zona merah,” katanya.

Bagian dari Reformasi Sistem Kesehatan Nasional

Khofifah menambahkan, peresmian Pusat Pelayanan Pendidikan dan Riset Penyakit Menular serta Mobile Molecular Laboratory ini juga termasuk bagian dari reformasi Sistem Kesehatan Nasional (SKN) yang merupakan revisi RKP dan RKPD serta center of excellent yang bisa memberikan jawaban dari permasalahan penyakit menular dan infeksi termasuk Tuberculosis (TB) di Jatim. Di mana penyakit TB di Indonesia merupakan peringkat tiga dunia. Sedangkan Jatim nomor satu di Indonesia.

Hal ini sesuai arahan Presiden Jokowi saat Musrenbangnas secara virtual beberapa waktu lalu, yakni akan ada revisi dari Rencana Kerja Pembangunan (RKP) Nasional Tahun 2021 berkaitan dengan reformasi sosial, di mana di dalamnya ada reformasi Sistem Kesehatan Nasional.

“Kami juga akan segera merevisi RKPD Provinsi Jatim tahun 2021 dengan memberi penguatan pada reformasi Sistem Kesehatan Nasional,” jelasnya.

Dalam kesempatan tersebut, Khofifah juga meminta dan mengajak seluruh akademisi untuk mencari format terbaik, tercepat, dan efektif untuk bisa menurunkan angka TB di Jatim secara signifikan berdasarkan kajian ilmiah dan telaah keilmuan.

“Kami menyampaikan terima kasih kepada jajaran manajemen RS. Dr. Soetomo atas inisiasi untuk mendirikan Pusat Pelayanan Pendidikan dan Riset Penyakit Menular, kemudian ditambah dengan Mobile Molecular Laboratory untuk melakukan penjangkauan pasien. Harapan kita dengan didukung FK Unair, lembaga ini akan menjadi bagian yang efektif untuk melakukan berbagai percepatan layanan kesehatan khususnya untuk penyakit menular dan infeksi,” pungkasnya. (tim)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Warga Kota Pasuruan Berebut Minyak Goreng Curah Saat Gubernur Jatim Pantau Operasi Pasar':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO