Santri Tebuireng Mulai Berdatangan, ​Tapi Harus Dikarantina 10 Hari

Santri Tebuireng Mulai Berdatangan, ​Tapi Harus Dikarantina 10 Hari Salah satu santri Pesantren Tebuireng memasuki water scanner sebelum memasuki areal pesantren. foto: ist/ bangsaonline.com

JOMBANG, BANGSAONLINE.com - Santri dari berbagai daerah mulai berdatangan ke Pesantren Tebuireng, Jombang, Senin (20/7/2020). Namun sebelum memasuki areal pesantren, mereka harus melalui proses penapisan, yang dipusatkan di terminal Kawasan Makam Gus Dur (KMGD) dan Pesantren Sains Tebuireng 2 Jombang.

"Untuk gelombang pertama ini, kami mengundang 578 santri kelas akhir yang telah mengisi formulir kesediaan beberapa waktu lalu. Jumlah itu setara dengan 59,8% santri kelas akhir di semua jenjang pendidikan," kata Juru Bicara Gugus Tugas Pesantren Tangguh Tebuireng Nur Hidayat.

Baca Juga: Polemik Nasab Tak Penting dan Tak Ada Manfaatnya, Gus Fahmi: Pesantren Tebuireng Tak Terlibat

Hidayat menuturkan, kedatangan para santri itu sudah terjadwal secara ketat, untuk menghindari penumpukan santri di lokasi penapisan. "Data dan jadwal kedatangan sudah disiapkan oleh tim sekretariat dan sudah diinformasikan kepada wali santri sejak beberapa hari sebelumnya," terangnya.

Sebelum memasuki lokasi penapisan, semua wali santri harus menujukkan surat hasil rapid test yang masih berlaku. Setelah menunjukkan dokumen rapid test, mereka baru diperkenankan masuk ke tahap penapisan berikutnya. "Tapi wali santri tidak diperkenankan masuk lokasi penapisan. Hanya berada di batas wilayah pengantaran," ujar pria kelahiran Mojokerto ini.

Baca Juga: Terima Dubes Jepang untuk Indonesia, Pj Gubernur Jatim Bahas Pengembangan Kerja Sama

"Tahap pertama, dilakukan proses sterilisasi terhadap seluruh barang bawaan santri. Dilanjutkan cek kelengkapan dokumen, dan proses penapisan terakhir dilakukan oleh tim kesehatan dari Puskestren Tebuireng," imbuhnya.

Kepala Pondok Putra Pesantren Tebuireng Ustaz Iskandar menambahkan, setelah lolos proses penapisan, semua santri dipersilahkan memasuki ruang karantina yang telah disiapkan.

Baca Juga: Silaturahmi ke Keluarga Pendiri NU, Mundjidah-Sumrambah Minta Restu

"Ada lima lokasi yang disiapkan. Yaitu Pondok Putri Tebuireng, Ma'had Aly Tebuireng, Kampus Unhasy B, MTs Salafiyah Syafi'iyah, dan kompleks Pesantren Trensains Tebuireng," jelas Iskandar.

Setelah menjalani 10 hari karantina, para santri akan menjalani rapid test kedua yang difasilitasi oleh pihak pesantren secara gratis. Setelah itu, baru mereka diperkenankan memasuki kamar yang selama ini ditempati. "Dengan prosedur ketat itu, kami berharap semua santri masuk pondok dalam keadaan sehat," tuturnya.

Sebelumnya, Pesantren Tebuireng telah mengundang para pengurus dan pembina santri pada 20 Juni lalu. Mereka telah menjalani karantina selama 14 hari dan rapid test, serta pembekalan pengetahuan terkait adaptasi kebiasaan baru dalam pembinaan santri. (tim)

Baca Juga: Spirit Tebuireng, LPNU Jatim Tingkatkan Pendampingan Ekonomi Nahdliyin

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Detik-Detik Warga Desa Lokki Maluku Nekat Rebut Peti Jenazah Covid-19':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO