GRESIK,BANGSAONLINE.com - Warga Dusun Karanglo, Desa Driyorejo Kecamatan Driyorejo Kabupaten Gresik memprotes PT. Miwon Indonesia yang membuat ruang isolasi mandiri bagi pasien yang terpapar Covid-19.
Sebab, ruang isolasi mandiri itu berada di area pabrik PT. Miwon Indonesia yang lokasinya tak jauh dari permukiman warga Dusun Karanglo. Selain itu, pembuatan ruang isolasi itu tanpa koordinasi dan sosialisasi kepada warga sekitar.
Baca Juga: Pesangon Belum Diberikan Sepenuhnya, Komisi IV DPRD Gresik Mediasi 23 Pensiunan PT Swadaya Graha
Pengakuan Ketua RW Dusun Karanglo, Miludi Agus Widodo, dirinya sering mendapat keluhan dari warga yang meminta pihaknya meminta keterangan kepada PT. Miwon Indonesia terkait ruang isolasi mandiri tersebut.
"Masyarakat Dusun Karanglo gaduh karena pihak PT. Miwon Indonesia menutup rapat informasi terkait ruang isolasi mandiri pasien Covid-19 itu. Harusnya pamong desa setempat dilibatkan, tapi ini tidak," ungkap Agus Widodo, didampingi Ketua LSM Front Pembela Suara Rakyat (FPSR), Aris Gunawan kepada BANGSAONLINE.com, Senin (3/8).
Wiwid, begitu sapaan akrabnya, mengungkapkan bahwa PT. Miwon malah melibatkan salah satu LSM dari luar wilayah dalam penanganan dan pencegahan Covid-19 di wilayahnya.
Baca Juga: PT Smelting Raih Penghargaan Pembina Kemitraan Terbaik Bidang Penanaman Modal dari Pemkab Gresik
"Harusnya, pamong desa terlebih dahulu dilibatkan, bukan pihak LSM dari luar wilayah. Kalau terjadi klaster baru penyebaran Covid-19, yang menanggung dampaknya ialah warga desa kami. Faktanya, PT. Miwon Indonesia dalam penanganan pencegahan penyebaran Covid-19 ini jarang melibatkan kami," papar Wiwid.
Wiwid juga mengaku kerap didesak warga yang menuntut agar PT. Miwon Indonesia menyelenggarakan rapid test gratis untuk warga Dusun Karanglo. Selain itu, melakukan penyemprotan disinfektan di lingkungan sekitar pabrik dan memberikan data terkait pasien Covid-19, baik ODP atau PDP yang diisolasi.
"Kalau pihak Miwon menutup rapat informasi ruang isolasi itu, wilayah kami berpotensi menjadi klaster baru penyebaran Covid-19, mengingat pekerja juga berinteraksi dengan keluarga dan lingkungan. Kami juga tidak tahu seperti apa ruangan isolasi di PT. Miwon. Mulai dari tim medis, fasilitas, luas ruangan, dan lainnya," terangnya.
Baca Juga: Perumda Giri Tirta Gresik Naikkan Tarif Pemakaian Air untuk Pelanggan Niaga dan Industri
Wiwid menyatakan, warga mengancam akan mengumpulkan ratusan tanda tangan dan melakukan protes terhadap Pemkab Gresik, terkait keberadaan ruang isolasi pasien Covid-19 di PT. Miwon Indonesia.
"Desakan ini mengingat wabah Corona (Covid-19) bukan penyakit biasa. Pandeminya mudah menular. Kekhawatiran warga Dusun Karanglo karena upaya PT. Miwon memutuskan mata rantai virus Corona, tanpa pertimbangan jika ruangan isolasi berada sangat dekat dengan permukiman warga. Makanya, kami sudah minta informasi lengkap dari PT Miwon, tapi sampai sekarang tak pernah ada pemberitahuan," pungkas Wiwid.
Mengacu data di website Satgas Covid-19 Kabupaten Gresik, per Minggu (2/8) kemarin, pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Kecamatan Driyorejo mencapai 189 pasien dari total keseluruhan pasien Covid-19 di Kabupaten Gresik yang mencapai 1.872 pasien.
Baca Juga: Gali Potensi PAD, Ketua Komisi II DPRD Gresik Panggil Kepala DPTSP dan Kepala DPPKAD
Sementara pihak PT. Miwon Indonesia belum bisa dikonfirmasi soal protes warga Karanglo Desa Driyorejo Kecamatan Driyorejo soal ruang isolasi mandiri pasien Covid-19. Dihubungi BANGSAONLINE.com via selulernya, PT. Miwon belum memberikan jawaban. (hud/dur)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News