LAMONGAN (BangsaOnline) - Sebanyak empat orang dari Setjen Dewan Ketahanan Nasional (Wantannas) blusukan ke Kabupaten Lamongan. Rombongan yang dipimpin Brigjen Pol Ade Sudarna itu diterima Bupati Fadeli di Guest House Pemkab Lamongan, Rabu (21/1).
Dikatakan oleh Brigjen Pol Ade Sudarna bahwa kunjungannya ke Lamongan tersebut untuk pengumpulan data dalam rangka perumusan kebijakan nasional. Terutama dalam bidang ketahanan pangan dan ketahanan energi. Dia menyebutkan, di Jatim, dia juga akan mengunjungi Gresik, Tuban dan Bojonegoro.
Baca Juga: Pelihara Kamtibmas, Anggota Polres Ngawi Blusukan
"Setiap wilayah yang kami kunjungi ini memiliki karakteristik tersendiri untuk mendukung ketahanan nasional. Ada yang sebagai daerah suplai energi, suplai pangan dan sebagai daerah pelabuhan," ujar dia.
Dalam perumusan kebijakan ketahanan nasional itu, lanjut dia, Wantannas juga melibatkan berbagai pihak. Mulai dari perguruan tinggi, para pakar dan praktisi.
"Pada Mei nanti perumusan kebijakan nasional ini akan dipertajam melalui semiloka sehingga lebih bisa memberi manfaat bagi masyarakat, " kata Brigjen Pol Ade Sudarna.
Baca Juga: Blusukan ke Pasar, Gubernur Khofifah Pastikan Suplai dan Harga Bahan Pokok Bulan Ramadan Stabil
Selain Brigjen Pol Ade Sudarna, pagi itu dari Setjen Wantannas juga hadir Kolonel ARM Affandi Abdullah, Indriyanto dan seorang staf ahli Sumantri. Rombongan Wantannas selanjutnya melakukan kunjungan lapangan di Pelabuhan Lamongan Shore Base Kecamatan Paciran.
Selain Bupati Fadeli, dari Pemkab Lamongan juga hadir Sekkab Yuhronur Efendi bersama sejumlah Kepala SKPD. Jajaran forum pimpinan daerah setempat juga terlihat hadir menyambut Wantannas.
Fadeli dalam paparannya menyebutkan meski ada pergeseran komposisi struktur ekonomi di Lamongan, yakni dengan sektor perdagangan mencapai 36,41 persen dan pertanian sebesar 39,89 persen, produksi pertanian Lamongan terus naik. Tahun 2010, sektor pertanian berkontribusi 47,60 persen terhadap struktur ekonomi, tahun 2011 sebesar 44,89 persen dan tahun 2012 sebesar 41,58 persen.
Sementara produksi padi di tahun 2010 yang sebesar 857.638 ton gabah kering giling (GKG) naik menjadi 1.028.254 ton GKG di tahun 2014. Kemudian produksi jagung naik dari 279.655 ton pipilan kering di tahun 2010 menjadi 340.241 ton pipilan kering di tahun 2014. Sedangkan komoditas kedelai yang di tahun 2010 mencatatka produksi sebesar 31.768 ton ose kering, di tahun 2014 naik menjadi 30.903 ton ose kering.
Baca Juga: Ajak Warga Ikuti Vaksinasi, Satgas Covid-19 di Tuban Blusukan ke Warung Kopi
Produksi ikan Lamongan juga terus mengalami peningkatan. Yakni dari 95.937,90 ton di tahun 2010, menjadi 116.970,563 ton di akhir tahun 2014. Sedangkan income perkapita yang sebesar Rp 10.771.552 di tahun 2011, naik menjadi Rp 13.927.154 di tahun 2013.
"Kami mempunyai program unggulan Gemerlap, atau gerakan membangun ekonomi rakyat Lamongan berbasis pedesaan. Program ini tidak sekedar memberikan bantuan, namun stimulus yang diberikan disesuaikan dengan potensi yang dimiliki desa sehingga tepat sasaran," tandasnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News