Kemendesa PDTT Apresiasi Program Ketahanan Pangan Pemdes Desa Tiron Kabupaten Madiun

Kemendesa PDTT Apresiasi Program Ketahanan Pangan Pemdes Desa Tiron Kabupaten Madiun Luthfy Latief dan Supriadi, Direktur Kemendesa PDTT RI. (foto: ist).

MADIUN, BANGSAONLINE.com - Direktur Pembangunan Ekonomi Kawasan Pedesaan Kemendesa PDTT, Luthfy Latief, melakukan kunjungan ke Kabupaten Madiun dalam rangka menghadiri kerja sama Bumdes Desa Tiron dengan Koperasi Cahya Barokah Mandiri. Kerja sama itu dalam rangka peningkatan hasil pertanian untuk mendukung ketahanan pangan bersama.

Luthfy Latief mengaku sangat men-support kegiatan tersebut. Menurutnya, ketahanan pangan dalam menghadapi pandemi Covid-19, bisa memberi manfaat luas.

Baca Juga: Kabupaten Madiun Raih Internasional Seoul Smart City Award, Berkat KPBU

"Pasti kita support, untuk daerah mempersiapkan ketahanan pangan dalam menghadapi pandemi Covid-19 ini, beberapa bulan ke depan pasti ada bayang-bayang kekurangan pangan, sehingga kegiatan ini bisa menjadi aktivasi kekurangan tersebut," ujarnya, Senin (10/8/2020).

Dia menerangkan, Kementerian Desa sangat mengapresiasi kerja sama yang bisa memberikan manfaat masyarakat luas. "Hasil ini juga merupakan kerja sama dengan PT Food Station Tjipinang Jaya, BUMD Provinsi Jakarta. Jadi beras di sini akan dinikmati warga Jakarta yang akan dipasarkan di Pasar Induk Cipinang dan akan kita lakukan pembinaan agar panen maksimal," urainya.

Di tempat yang sama, Direktur Pengembangan Usaha Transmigrasi Kemendesa PDTT, Supriadi menekankan agar desa tidak hanya sebagai tempat produksi, tetapi juga sebagai industri, sehingga memberikan multiplayer efek ekonomi.

Baca Juga: Di Pertemuan dengan Insan Pers, Pemkab Madiun Ajak Sinergi Kesejukkan Masa Pilkada 2024

"Kita mulai dari desa, jadi desa tidak hanya sebagai tempat produksi tapi sebagai Industri, sehingga bisa meningkatkan nilai tambah, kesempatan kerja dan peluang usaha," ujar Supriadi.

"Usaha ini sudah kita komunikasikan dengan food station. Dalam 1 bulan bisa memproduksi 120 ton beras dan varietas yang dibutuhkan pasar. Kontrak dilakukan dalam 3 tahun, sehingga kontinuitas harus bisa dilakukan. Jangan sampai 1 tahun kemitraan sudah tidak bisa dilakukan. Kita ingin mengamankan masyarakat dan menjamin, sehingga masyarakat bisa menikmati hasil produksinya dan benar-benar memberikan kesejahteraan," tegas Supriadi.

Sementara itu, Kepala Desa Tiron, Retno Setiowati mengatakan, hal ini masih sebagai rintisan dalam meningkatkan kesejahteraan petani. Ke depan, jumlah yang dikirim ke BUMD DKI Jakarta akan terus bertambah.

Baca Juga: Masyarakat Kabupaten Madiun Antusias Sambut Pataka Jer Basuki Mawa Beya

“Yang dikirim adalah hasil panen dari Bengkok (tanah kas desa) yang dikelola kepala desa dengan luas lima hektare,” ujarnya usai pengiriman secara simbolis yang dihadiri sejumlah pejabat dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendesa PDTT) di areal persawahan Desa Tiron.

"Setelah distribusi kian meningkat, pihak Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Tiron akan menjalankan sesuai dengan nota kesepahaman yang telah diteken antara BUMDes setempat dengan Koperasi Cahya Barokah Mandiri tentang olah tanah pertanian dan pemasaran hasil pertanian," pungkas Retno Setiowati. (hen/zar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO