Jelang Pilkada, Kesbangpol Trenggalek Gelar Rakor dengan TKPD dan FKDM

Jelang Pilkada, Kesbangpol Trenggalek Gelar Rakor dengan TKPD dan FKDM Rakor TKPD dan FKDM di gedung Bhawarasa Trenggalek. foto: HERMAN SUBAGYO/ BANGSAONLINE

TRENGGALEK, BANGSAONLINE.com - Dalam upaya mencegah gangguan sosial di masa pandemi Covid-19 dan menjelang Pilkada tahun ini, Pemerintah Kabupaten Trenggalek melalui kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) menggelar rapat koordinasi Tim Kewaspadaan Dini Pemerintah Daerah (TKPD) dan Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) di gedung Bhawarasa lantai dua Trenggalek, Selasa (11/8).

Asisten I Pemerintahan Kabupaten Trenggalek Widarsono selaku narasumber dalam kegiatan tersebut menyampaikan, dengan adanya Pandemi Covid-19 saat ini pelaksanaan Pilkada tahun ini akan berlangsung berbeda dengan Pilkada sebelumnya.

Baca Juga: Bakesbangpol Trenggalek Gelar Seminar Antiradikalisme

"Karena saat ini terjadi pandemi Covid-19, tentunya pelaksanaan Pilkada tahun akan berbeda dengan Pilkada lima tahun sebelumnya," kata Widarsono.

Ia juga menyampaikan tentang keluhan para siswa maupun orang tua wali murid yang merasa kesulitan belajar dengan cara daring, yang pada akhirnya menimbulkan rasa kerinduan untuk belajar secara tatap muka seperti semula.

"Dengan adanya pandemi Covid019 saat ini mengharuskan masyarakat dunia untuk menerapkan tatanan baru, di antaranya selalu menggunakan masker di manapun berada dan melakukan jaga jarak ketika berinteraksi," paparnya.

Baca Juga: Sekretaris Komisi I DPRD Trenggalek: Polemik Pemilu Ranahnya DKPP dan MK

Widarsono juga menyesalkan adanya peristiwa pembakaran bendera merah putih yang terjadi belakangan ini di salah satu rumah warga Kelurahan Surodakan Kecamatan Trenggalek. "Namun kabar terakhir yang saya terima sesuai hasil penyelidikan, katanya pelakunya orang gila," ujarnya.

Sementara Kasi Intel Kejaksaan Negeri Trenggalek Basuki Arif Wibowo S.H yang juga sebagai narasumber dalam kegiatan tersebut memaparkan, bahwa pandemik Covid-19 mengakibatkan pertumbuhan ekonomi lambat yang dibarengi dengan pertumbuhan angka kemiskinan.

"Ketika ekonomi sudah melambat, orang sudah tidak bisa bekerja mencari nafkah, maka munculah kemiskinan yang pada gilirannya menimbulkan tindak kejahatan," kata dia.

Baca Juga: Ini Penyebab Komisi I DPRD Trenggalek Apresiasi Kinerja Inspektorat dan Bakesbangpol

Dalam kesempatan ini, ia juga berpesan agar proses kegiatan pengadaan barang dan jasa terutama kegiatan proyek fisik tetap berjalan sesuai regulasi yang berlaku, meski saat ini terjadi pandemik Covid-19.

"Jadi kalau sekarang ada Covid-19 terus pelaksanaan proyek fisik pengadaan barang dan jasa jadi melempem, jangan seperti itu. Kegiatan proyek fisik harus tetap jalan," pintanya.

Ia juga menyinggung kasus menyerangan Imam oleh makmum yang terjadi di Kecamatan Suruh beberapa waktu yang lalu. Dari sisi perpektif hukum dan hasil investigasi, Basuki menilai dalam peristiwa penyerangan ada pihak ketiga yang ingin menimbulkan kekacauan.

Baca Juga: Demi Persatuan dan Kesatuan Antarsuku, Pemkab Trenggalek Bentuk FPK

Sementara narasumber ketiga adalah Iptu Kaelani selaku KBO (Kaur Bin Opa) Polres Trenggalek. Ia berbicara tentang Pilkada Trenggalek. Mengajak seluruh elemen masyarakat menyukseskan pesta demokrasi tersebut. (man/dur)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO