KSAD dan Dirjen Tanaman Pangan RI Panen Raya di Bojonegoro

KSAD dan Dirjen Tanaman Pangan RI Panen Raya di Bojonegoro PANEN: Kepala Staf Angkatan Darat TNI AD, Jenderal Gatot Nurmantyo melakukan panen padi di Desa Gedungarum, Kanor menggunakan mesin perontok padi modern. Foto: Eky Nurhadi/BangsaOnline

BOJONEGORO (BangsaOnline) – Kepala Staf TNI Angkatan Darat () Jenderal Gatot Nurmantyo ditemani Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Eko Wiratmoko, Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf, Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Hasil Sembiring, dan Bupati Bojonegoro Suyoto melakukan panen raya padi di daerah bantaran Sungai Bengawan Solo tepatnya di Desa Gedungarum, Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro, Rabu (21/1/2015).

Panen raya padi ini diikuti ratusan petani yang mempunyai lahan sawah di daerah bantaran Sungai Bengawan Solo. Panen padi kali ini seluas 350 hektare dengan rata-rata hasil panen padi per hektare mencapai 8-10 ton gabah.

Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, usai melakukan panen raya padi, mengatakan, panen padi di daerah bantaran Sungai Bengawan Solo di Bojonegoro ini cukup berhasil. Bahkan, kata dia, rata-rata hasil panen padi per hektare bisa mencapai 10 ton.

"Sebelumnya setiap kali musim hujan petani di bantaran Sungai Bengawan Solo ini penuh lembah tangisan (banjir,red), tetapi sekarang jadi lembah senyuman," ujarnya.

Ia mengatakan, Kasad telah diperintahkan oleh Presiden Joko Widodo untuk mewujudkan swasembada pangan. Oleh karena itu di lapangan anggota Babinsa di setiap desa ikut membantu menjadi penyuluh pertanian agar hasil panen padi berhasil.

Untuk mencapai swasembada pangan itu, kata Gatot Nurmantyo, maka ada syarat yang harus dipenuhi diantaranya memperbaiki tanggul dan waduk yang rusak serta membangun tanggul atau waduk jika diperlukan. Kemudian, memperbaiki jaringan dan saluran irigasi untuk menyuplai kebutuhan air di persawahan.

Untuk mencapai swasembada pangan itu, lanjut Gatot, di daerah Karangnongko, Kabupaten Bojonegoro nantinya juga akan dibangun Waduk Karangnongko yang menelan anggaran senilai Rp 900 miliar.

Pemerintah Kabupaten Bojonegoro siap menyediakan anggaran Rp 100 miliar dan selebihnya pemerintah Provinsi Jawa Timur dan pemerintah pusat siap menyediakan anggaran Rp600 miliar sampai Rp700 miliar.

"Itu semua untuk mencapai swasembada pangan. Saat ini saja di Jatim terjadi surplus padi sebanyak 2 ton dari sebelumnya 12 juta ton menjadi 14 ton. Kabupaten Bojonegoro bisa menghasilkan satu juta ton padi itu luar biasa," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO