TUBAN, BANGSAOLINE.com - Puluhan aktivis mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Tuban menggelar aksi demo di depan Kantor Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Tuban yang berada di Jalan Dr. Wahidin Sudirohusodo Kabupaten Tuban, Selasa (18/8/2020).
Puluhan massa tersebut mendesak Dinsos P3A untuk mengusut tuntas carut marut penyaluran program BPNT (Bantuan Pangan NonTunai) yang ada di wilayah Kabupaten Tuban.
Baca Juga: 40 UMKM Binaan Pemkab Tuban Siap Ekspor Produk ke Luar Negeri
“Usut tuntas penyimpangan yang terjadi dalam program BPNT. Jangan sampai masyarakat miskin menjadi korban,” teriak Korlap Aksi, Choirul Aziz dalam orasinya.
Mereka menduga terjadi praktik penyimpangan dalam penyaluran program BPNT di Tuban. Seperti masih ditemukannya daging ayam busuk, beras berkutu, dan telur tak layak konsumsi yang diberikan kepada KPM (Keluarga Penerima Manfaat) dalam program tersebut.
Tak hanya itu, massa aksi juga menuding program tersebut menjadi ajang politik bisnis kemiskinan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab, sehingga merugikan masyarakat yang menerima manfaat.
Baca Juga: Dispendik Tuban Gelar Student Festival Week 2024
"Tindak tegas pendamping BPNT yang tidak melakukan tugasnya dengan baik. Mereka jangan hanya mengawasi jumlah, tetapi mengawal dan memastikan program ini tepat sasaran, serta benar-benar diterima warga miskin," tegasnya.
Oleh karena itu, para mahasiswa memberikan sejumlah rekomendasi kepada Dinsos Tuban supaya program tersebut tepat sasaran. Antara lain, meminta Dinsos setop kerja sama dengan mafia BPNT, dan menghentikan proses kapitalisasi dan monopoli program BPNT. Massa PMII juga meminta Dinsos memberikan kebebasan kepada KPM untuk menentukan kualitas bahan pangan ketika bertransaksi di e-warong atau agen.
Baca Juga: Awali Rangkaian HJT ke-731, Pjs. Bupati Tuban Ziarah ke Makam Ronggolawe hingga Sunan Bonang
Menanggapi hal itu, Plt. Kepala Dinsos P3A Kabupaten Tuban, Joko Sarwono mengapresiasi masukan aktivis PMII Tuban terkait dengan proses dan mekanisme penyaluran BPNT di wilayah Tuban. Dirinya tidak menampik jika masih ditemukan persoalan dalam hal kualitas komoditas bahan pangan dari program tersebut.
"Kami selalu berupaya memperbaiki kualitas produk BPNT, supaya KPM menerima komoditas yang layak," jelas Joko Sarwono.
Ia berjanji akan melakukan evaluasi secara total, mulai dari kinerja agen, hingga supplier atau penyedia komponen bahan pangan dalam program tersebut. Ia juga akan menyampaikan masukan dari mahasiswa ini kepada pimpinan atau bupati.
Baca Juga: Peringati HJT ke-731, Diskopumdag Gelar Tuban Fair 2024 untuk Kembangkan Produk Unggulan Daerah
“Apa yang menjadi saran dari mahasiswa akan kita akomodir seluas-luasnya, dan akan kita sampaikan kepada pimpinan agar KPM menerima bantuan sesuai haknya,” tutupnya. (wan/zar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News