LAMONGAN (BangsaOnline) - Akhir bulan ini, Pertamina EP Aset 4 merencakan mulai melakukan tahapan eksplorasi pengeboran blok nona di Lamongan. Lokasinya berada di Desa Girik Kecamatan Ngimbang.
Hal itu disampaikan Field Manager Pertamina EP Aset 4 Field Cepu, Wresni Wiro, saat beraudiensi dengan Bupati Fadeli di ruang kerja Bupati Lamongan, Kamis (22/1). Sementara Bupati Fadeli didampingi Asisten Ekonomi dan Pembangunan Mohammad Faiz Junaidi bersama Kabag Organisasi Abdul Muis.
Baca Juga: Berkat Pertamina, Pemuda Berdarah Bojonegoro Sukses Kembangkan Maggot di Banggai Sulteng
"Kami berencana akan melakukan tahapan pengeboran Blok Nona di Desa Girik Kecamatan Ngimbang. Harapan kami melalui pengeboran ini akan ditemukan liquid minyak yang cukup besar sehingga bisa dilakukan tahapan selanjutnya berupa produksi," ungkap Wresni Wiro.
Disebutkan Wiro, titik pengeboran ini adalah yang memiliki prediksi tertinggi dari hasil survey seismik. Dia menyebut juga akan melakukan pengeboran di dua titik lain untuk memastikan keberadaan minyaknya.
"Dari hasil analisis, di titik yang akan dilakukan pengeboran inilah yang paling berpotensi memiliki cadangan minyak yang besar. Pengeboran di satu titik ini diperkirakan akan memakan waktu sekitar 4 bulan," imbuh dia.
Baca Juga: Curi Pipa Pertamina EP, 5 Warga Senori Ditangkap Polisi
Dia mengungkapkan setidaknya akan melakukan pengeboran di tiga titik untuk memastikan adanya minyak disitu.
"Dengan harapan 3 tahun kedepan sudah bisa melakukan produksi," tambah Wresni Wiro.
Kepada Fadeli, Wresni Wiro menegaskan sudah mewanti-wanti bawahannya untuk mendengarkan aspirasi masyarakat sekitar. Sehingga keberadaan Pertamina EP juga bisa bermanfaat bagi masyarakat sekitar. Termasuk menyebutkan pihaknya sudah menyetujui untuk melakukan perbaikan jalan di Desa Girik dan pembangunan jaringan air bersih.
Baca Juga: Dukung Ketahanan Energi di Tanah Air, Pertamina Lakukan Eksplorasi Masif dan Agresif
Fadeli sendiri berpesan agar Pertamina EP memberikan pemahaman kepada masyarakat. Karena tidak semua bisa memahami bahwa proses untuk mendapatkan minyak butuh waktu yang cukup lama.
"Pemahaman kami sama dengan Pertamina EP. Agar keberadaan sumber minyak di Lamongan ini juga membuat senang masyarakat sekitar. Karena itu kami sudah memrogramkan untuk memberikan bantuan dan program pembangunan kepada masyarakat di sekitar sana," kata Fadeli.
Sejak tahun 2012, sebanyak 11 kecamatan di Lamongan telah dilakukan survey seismik 2D dan 3D kawasan blok nona yang ada di Lamongan. Yakni di Kecamatan Tikung, Kembangbahu, Sambeng, Mantup, Sugio, Babat, Kedungpring, Modo, Bluluk, Ngimbang dan Sukorame.
Baca Juga: Terganggu Aktivitas Well Test, Warga Ngambon Bojonegoro Demo Pertamina
Survei Seismik 2D total panjang lintasan untuk 151.5 km dengan volume pekerjaan 2.300 TT. Sedangkan Program Survey Seismik 3D seluas 522 km2 dengan volume pekerjaan 23.810 TT.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News