PONOROGO, BANGSAONLINE.com - Meskipun DPC Partai Gerindra Ponorogo belum menentukan bakal cabup yang akan diusung, namun Wakil Ketua DPD Partai Gerindra Jatim H. Abdul Malik. S.H., M.H., menyatakan tidak akan mendukung cabup pengkhianat.
Abdul Malik menjelaskan, yang dimaksud cabup pengkhianat adalah Ipong Muchlissoni, Bupati Ponorogo saat ini, yang juga akan kembalikan mencalonkan diri lagi di Pilbup Ponorogo 2020.
Baca Juga: Kerahkan Timnya, BHS Yakin Subandi-Mimik Raih 70 Persen
"Karena dulunya (Ipong, red) diusung dari Partai Gerindra, tapi sudah berkhianat dan justru malah pindah partai lain. Partai Gerindra punya moral, dan tidak mungkin mendukung pengkhianat," terang pria yang juga Ketua DPD Kongres Advokat Indonesia (KAI) Jatim ini.
Menurut Abdul Malik, masih banyak calon mumpuni yang bisa memenangkan Pilbup Ponorogo. Ia mencontohkan Sugiri Sancoko yang direkom oleh PDIP. "Kita itu sinergi dengan PDIP. Kami minta kepada DPC Partai Gerindra Ponorogo harus memberi masukan dan usulan, siapa orang Ponorogo yang kira-kira bisa serta mumpuni, dan yang terpenting bukan kepada pengkhianat," tegasnya.
"Saya yakin dan saya pastikan bahwa Partai Gerindra tidak akan mendukung bupati sekarang (Ipong Muchlissoni, Red) karena sudah mengkhianati. Dulunya kan dari Partai Gerindra waktu di Kalimantan dan di Ponorogo. Tapi pada kenyataannya, justru pindah partai. Untuk diketahui, bahwa Partai Gerindra juga mempunyai harga diri dan menjaga marwah, karena kita sendiri partai di bidang militer," cetusnya.
Baca Juga: Gerindra Yakini Dhito-Dewi Bisa Jadi Perpanjangan Tangan Pemerintah Pusat
Ia berharap DPC Partai Gerindra Ponorogo secepatnya menentukan sikap, untuk mengusulkan calon yang akan direkom untuk Pilbup 2020. "Tapi yang saya dengar, partai yang lainnya juga akan segera merapat ke calon Sugiri Sancoko," katanya.
Karena itu, ia juga berharap Sugiri Sancoko komunikasi intens dengan Partai Gerindra. "Dan nanti bila sudah dapat rekom, harus turun ke bawah mementingkan masyarakat Ponorogo. Jangan lupa janji-janjinya, karena kalau lupa partai pengusung juga akan ikut dosa. Meskipun masih belum menentukan, tapi kalau ada calon-calon yang lain ya silakan. Yang penting tidak akan mendukung kepada pengkhianat partai," tukasnya. (nov/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News