PONOROGO, BANGSAONLINE.com - Tak terima warganya dinyatakan positif corona, puluhan warga Dusun Bendungan Desa Nglurup, Kecamatan Sampung, Kabupaten Ponorogo ngeluruk balai desa dan puskesmas setempat, Senin (24/82020).
Aksi demo tersebut dipicu lantaran Dwi Hartini (42), Warga Dusun Bendungan yang dijemput Satgas Covid-19 di rumahnya karena dinyatakan positif corona, sekitar sepuluh hari lalu.
Baca Juga: Tak Ada Data, Keluarga Kiai Besari Minta Gus Miftah Tak Ngaku-Ngaku Keturunan Kiai Besari
Dari penuturan salah satu warga, Ridwan, awalnya Dwi Hartini hendak memeriksakan mata dan meminta surat rujukan di Puskesmas Sampung. Namun, saat itu Dwi Hartini justru dianggap terjangkit Covid-19 setelah sebelumnya menjalani serangkaian tes. Padahal, wanita berusia 45 tahun ini tidak pernah memiliki riwayat perjalanan keluar kota, termasuk kontak langsung dengan pasien positif corona.
"Yang jadi permasalahan, dia dijemput dengan keadaan sehat. Akan tetapi ketika dia dipulangkan, dia dengan kondisi sakit dan sakit yang sangat parah. Dulu ketika berangkat dia bisa jalan sendiri, tapi ketika tadi malam dipulangkan, keluar dari ambulans, dia semalam harus diangkat dua orang," tuturnya.
Ridwan yang juga koordinator aksi mengungkapkan, dirinya mewakili warga Dusun Bendungan sudah melakukan konfirmasi kepada perangkat desa dan kepala desa setempat.
Baca Juga: Tinjau Banjir Ponorogo, Pj Gubernur Adhy Fokuskan Evakuasi Warga dan Perbaikan Tanggul Jebol
"Akan tetapi, warga Dusun Bendungan diperintahkan untuk menghadap ke puskesmas semua kaitannya dengan saudara Dwi Hartini (45), Warga Dusun Bendungan yang divonis terkena Covid-19," ujarnya.
Lebih lanjut, Ridwan juga mengungkapkan kejanggalan saat pemulangan pasien. "Ketika dipulangkan tanpa ada persetujuan dari keluarga, dan tidak ada saksi dan tanpa ada satgas (sambil menunjukkan surat bukti)," jelasnya.
"Sehingga, kami warga Dusun Bendungan Desa Nglurup meminta pertanggungjawaban ke Dinas Kesehatan Ponorogo, khususnya Satgas Covid-19 Desa Nglurup. Dan, kami juga meminta pertanggungjawaban serta citra untuk pengembalian nama baik warga dan nama baik lingkungan Dusun Bendungan Desa Nglurup," cetusnya.
Baca Juga: Di Sanggar Kesenian Langen Kusumo Ponorogo, Khofifah Apresiasi Inovasi Pelestarian Reog
Kepala Desa Nglurup, Widodo saat dikonfirmasi menerangkan akan segera berkoordinasi dengan pihak terkait. "Akan kami koordinasikan dengan puskesmas maupun Dinas Kesehatan Ponorogo terkait masalah ini," pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Sampung, Suprijatno mengatakan bahwa pihak yang berwenang untuk memberikan penjelasan adalah rumah sakit yang merawat.
"Kalau memang Bu Dwi Hartini ini berangkatnya dalam kondisi sehat dan pulang dalam kondisi tidak bisa berjalan atau mungkin diangkat atau lain sebagainya, itu memang secara riil kami semalam memang tidak menanyakan sejauh itu," dalihnya.
Baca Juga: Kalaksa BPBD Jatim Resmikan Rekonstruksi Jembatan Terdampak Bencana di Kabupaten Ponorogo
"Dan kami tidak akan menyalahkan sana-sini, karena kalau saling menyalahkan nanti tidak akan ada ujung pangkalnya. Dan kalau memang Dwi Hartini keadaannya saat ini tidak bisa berjalan ataupun perlu perawatan kembali, ya kita rawat saja," tuturnya.
"Dan kemudian komunikasi dengan warga masyarakat lebih kita tingkatkan agar permasalahan tidak muncul kelak kemudian," tukasnya. (nov/rd/zar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News