PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Wakil Ketua Komisi IV DPRD Pasuruan, KH Abdul Halim Djasim, memberikan warning kepada oknum salah satu ketua kelompok Guru Madin yang diduga memotong gaji bantuan guru yang terdampak Covid-19.
"Jangan main-main potong gaji bantuan guru terdampak Covid-19. Jika ketahuan bahaya," ujar KH Abdul Hailm Djasim yang akrab dipanggil Kiai Lim pada BANGSAONLINE melalui selulernya, Sabtu (29/8).
Baca Juga: DPRD Kabupaten Pasuruan Mendadak Rombak AKD, Muchlis: Catatan Buruk Sepanjang Sejarah
Menurut Kiai Lim, pemotongan di tiap-tiap kelompok guru, baik itu guru negeri atau swasta, seakan-akan sudah jadi budaya. Sementara pemotongan tersebut tidak jelas diperuntukjan apa.
"Yo gak jelas. Digae opo duwek e. Wes biasa iku wisan, cuma guru-guru mau protes gak berani. (Ya tidak jelas. Dibuat apa uangnya. Sudah biasa itu, cuma guru-guru mau protes tidak berani) " terang Kiai Lim.
Laporan guru-guru pada Kiai Lim bermacam-macam jenis potonganya. Besaran potongan mulai Rp 25 ribu, Rp 30 ribu, atau Rp 20 ribu. Dia mengingatkan pada oknum yang memotong gaji guru-guru tersebut untuk tidak bermain-main.
Baca Juga: DPRD Kabupaten Pasuruan Sahkan APBD Tahun Anggaran 2025 Rp3,9 Triliun
"Presiden sudah mengimbau langsung bahwa kalau ada oknum bermain-main dengan dana Covid-19, ancamanya pidana. Itu pak Presiden sendiri yang bilang loh, bahwa kalau ada oknum yang main-main dana Covid-19 diancam pidana," jelas dia.
Hanya saja Kiai Lim tidak mau menyebut oknum pemotong gaji tersebut. "Nanti kalau keterlaluan dibiasakan saya bongkar oknum-oknum tetsebut," ancam Kiai Lim. (afa/ns)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News