KOTA PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Pemerintah Kota Pasuruan berkomitmen untuk mendukung penuh program pemasangan jaringan gas (jargas) bumi untuk rumah tangga. Hal ini disampaikan Plt. Wali Kota Pasuruan saat acara konsultasi publik kesiapan pembangunan jargas melalui skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) di Kota Pasuruan, Selasa (1/9). Acara tersebut dilaksanakan melalui video conference (vidcon) dan secara tatap muka.
Dalam sambutannya, Teno -sapaan Plt. Wali Kota- berterima kasih kepada Kementerian ESDM karena Kota Pasuruan menjadi 1 dari 9 daerah se-Indonesia yang dijadikan lokasi studi pendahuluan pembangunan jaringan gas bumi untuk rumah tangga
Baca Juga: Harapan Plt Wali Kota Pasuruan saat Buka Kongres Asosiasi PSSI
Ia mengungkapkan, pada tahun 2018 Kota Pasuruan juga telah mendapat bantuan pemasangan sambungan pipa gas resmi ibu rumah tangga dari Direktoral Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM sebanyak 6.314 sambungan rumah (SR). Lalu pada tahap selanjutnya 7.003 sambungan rumah yang seharusnya pada pembangunan 2020.
"Namun karena dengan adanya pandemi Covid-19, sehingga tahap pembangunan harus ditunda pada tahun 2021. Kota Pasuruan sebenarnya tidak hanya siap menerima 7.000, namun sampai 15.000 juga siap, sehingga Kota Pasuruan siap mensukseskan program nasional untuk mewujudkan Kota Pasuruan lebih maju dan sejahtera," katanya.
Baca Juga: Upacara Hari Ibu ke-96, Ketua GOW Kota Pasuruan Dukung Perempuan Berdaya untuk Indonesia Emas
Ia berharap agar skema KPBU ini dapat menyeluruh se-Kota Pasuruan. "Kita masih memiliki potensi sebesar 35.213 sambungan rumah yang siap terpasang, di mana masyarakat Kota Pasuruan sangat antusias sekali dengan program ini," pungkasnya.
Hadir dalam acara ini, Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infastruktur Migas Kementerian ESDM, Staf Ahli Menteri Bidang Perencenaan Strategis Kementerian ESDM, Staf Ahli Kemnaker Bidang Ekonomi dan SDM, Perwakilan PT. PGN, Kepala Subdirektoral Perencanaan dan Pembangunan Insfrastruktur Migas. (par/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News