Dewan Dorong Pemberdayaan BUMDes untuk Menggerakkan Perekonomian Desa

Dewan Dorong Pemberdayaan BUMDes untuk Menggerakkan Perekonomian Desa Aufa Zhafiri, S.Ak., Anggota Komisi B DPRD Jatim. (foto: ist).

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Pandemi Covid-19 yang terjadi mulai bulan Maret silam berdampak pada perekonomian nasional, tidak hanya di kota tapi juga di desa. Minusnya pertumbuhan ekonomi saat ini, membuat daya beli masyarakat rendah.

Melihat kondisi tersebut, Anggota DPRD Jawa Timur, Aufa Zhafiri berharap Badan Usaha Milik Desa atau bisa menjadi jalan keluar untuk menggerakkan perekonomian desa. Karena itu, Anggota Fraksi Gerindra ini mendorong pemberdayaan di masa pandemi ini.

"Saya berharap pemberdayaan bisa menjadi solusi dalam menggerakkan perekonomian desa di masa pandemi ini," tegas politikus muda Gerindra yang akrab disapa Feri itu, Rabu (2/9/2020).

Anggota DPRD Jatim dari daerah pemilihan Malang Raya ini berpesan agar keberadaan dana desa digunakan secara maksimal dan tepat sasaran. Dengan begitu, hasilnya bisa dirasakan oleh masyarakat.

"Jangan sampai salah memilih usaha sehingga menyebabkan kerugian. Karena itu, perangkat desa dan pengurus harus berembug dan melakukan riset sebelum menjalankan usaha ," tuturnya.

"Kebanyakan dana desa itu digunakan untuk infrastruktur. Saya kira itu baik juga, selain hasil pembangunannya bisa dirasakan seluruh masyarakat. Pelaksanaannya juga dilakukan secara massal oleh warga desa. Dengan begitu warga mendapat bayaran selama pelaksanaan proyek," imbuh Feri.

Anggota Komisi B yang membidangi perekonomian ini meminta juga bisa menyerap hasil tani masyarakat desa. Dengan begitu, petani tak perlu bingung menjual hasil pertanian mereka. Selain itu, tak ada lagi petani yang terjerat jual-beli dengan tengkulak.

Karena itu, harus kreatif mengolah hasil pertanian menjadi makanan atau minuman yang menarik dan bisa dipasarkan secara luas. Tentu tak hanya menarik dari rasa tapi juga kemasan.

"Banyak hasil olahan yang bisa dikembangkan menjadi makanan dan minuman. Contohnya keripik pisang dan keripik singkong, ataupun sirup dan jus dari buah maupun tumbuhan. Semua itu bisa dikelola oleh dan bisa menjadi ikon desa setempat," pungkas putra politikus senior Gerindra, Tjutjuk Sunario ini. (mdr/zar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO