LAMONGAN, BANGSAONLINE.com - Lubang sumuran yang ditemukan di situs Candi Patakan, Arkeolog Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur memperkirakan merupakan tempat persembunyian Raja Airlangga.
Arkeolog BPCB Trowulan Wicaksono Dwi Nugroho mengatakan, lubang sumuran itu mempunyai kedalaman mencapai 170 cm dan lebar 68 cm. Lubang itu ditemukan selama ekskavasi Candi Patakan uang sudah berlangsung selama sepekan ini.
Baca Juga: KKN Unisla Turut Kembangkan Taman Airlangga Pataan
"Lubang sumuran ini seperti bungker kecil yang cukup untuk satu orang saja di dalamnya. Dalam lubang sumuran, juga ada batu yang tertata rapi yang cukup untuk duduk atau bertapa," katanya, Minggu (27/9/2020).
Jika dihubungkan dengan bentuk situs Candi Patakan yang tanpa pintu ataupun tangga, lanjut Wicaksono, maka lubang sumuran yang berada di belakang candi memang menyerupai bungker. Untuk bagian atas bangunan utama ditemukan 2 bilik yang terpisah oleh altar yang kemungkinan adalah tempat para biksu untuk bersemedi.
"Kalau dikaitkan dengan Prasasti Terep yang saat ini berada di Museum Nasional, pernah terjadi penyerangan istana Watan Mas yang membuat istana Watan Mas hancur dan Airlangga melarikan di ke Desa Patakan, kemudian membangun kembali kekuatannya setelah dari Patakan," lanjutnya.
Baca Juga: Pernah Ditempati Rapat dengan Bung Karno, Inilah Rumah Tinggal Hadratussyaikh di Pondok Kapurejo
Keunikan lainnya, menurut Wicaksono, di bangunan utama yang berukuran 17,80 x 11,81 meter ini dirancang tidak memiliki tangga dan berfungsi sebagai tempat pertapaan yang mirip dengan gua, sehingga tidak bisa diganggu oleh apapun.
"Pola bangunan yang unik ini memang tidak ditemukan di lokasi lain di manapun di Indonesia," tandasnya. (yog/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News