KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Sebuah objek diduga cagar budaya, berupa struktur batu bata kuno, ditemukan oleh warga Desa Menang, Kecamatan Pagu, Kabupaten Kediri saat akan menggali tanah untuk pelebaran area Sendang Widodaren.
Sendang Widodaren sendiri terletak di sebelah selatan, kurang lebih 1,5 km dari Sendang Tirto Kamandanu yang diyakini sebagai tempat bersuci Raja Kediri Sri Aji Jayabaya sebelum moksa.
Baca Juga: Mengulik Candi Tikus, Peninggalan Majapahit yang Kini Menjadi Tempat Wisata
Nino Subekti, salah seorang aktivis lingkungan yang sedang melakukan aksi tanam pohon di area Sendang Widodaren, mengatakan bahwa awal penemuan struktur batuan ini saat masyarakat setempat melakukan kegiatan kerja bakti di sisi utara Sendang Widodaren.
"Agar area lebih luas, warga menggelar kerja bakti dengan menggali tanah di sisi utara sendang. Kemudian tak sengaja waktu menggali menemukan tumpukan bata kuno," kata Nino Subekti di sela-sela aksi tanam penghijauan bersama warga, Minggu (6/12/2020).
Menurut Nino, tim dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kediri sudah mengecek ke lokasi penemuan objek diduga cagar budaya tersebut. Tetapi, sejauh ini belum diketahui bentuk apa sebenarnya.
Baca Juga: Warga Gelar Kirap Agung Budaya di Candi Dorok
"Beberapa hari lalu, sudah ada petugas yang mengecek ke sini. Namun tindak lanjutnya, kami belum mengetahui," imbuh Nino Subekti yang juga Anggota Pegiat Lingkungan Eks Putra-Putri Pramuka Indonesia (EPPI) itu.
Sementara itu, Kabid Sejarah dan Purbakala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kediri Yuli Marwantoko mengatakan bahwa pihaknya sudah meninjau lokasi penemuan benda objek diduga cagar budaya di area Sendang Widodaren di Desa Menang, Kecamatan Pagu tersebut.
"Langkah yang kami lakukan adalah mengirimkan surat ke BPCB Trowulan untuk ditindaklanjuti. Harapannya pihak BPCB Trowulan segera melakukan survei," katanya.
Baca Juga: Temuan Tugu Tapal Batas era Raja Kertajaya, Tim BPK Wilayah XI akan Lakukan Peninjauan
Yuli menambahkan bahwa pihaknya sudah mengidentifikasi, dugaan sementara bahwa penemuan ini masuk objek cagar budaya kuno. "Tentu dugaan awal ada, tetapi kami belum bisa berasumsi lebih banyak lagi mengenai asal batuan ini dari kerajaan apa. Nanti kita tunggu kajian lebih jauh lagi dari pihak BPCB Trowulan Jatim untuk identifikasi lebih lanjut lagi," ujar Yuli.
Perlu diketahui, bahwa tidak jauh dari area Sendang Widodaren Desa Menang, terdapat Petilasan Raja Kediri Sri Aji Jayabaya. Dari catatan yang ada, Raja Sri Aji Jayabaya berkuasa sekitar tahun 1135 M hingga 1157 M. Raja ini bergelar Sri Maharaja Sang Mapanji Jayabhaya Sri Warmeswara Madhusudana Awataranindita Suhtrisingha Parakrama Uttunggadewa.
Pada masa pemerintahan Sri Aji Jayabaya, Kerajaan Kediri mencapai puncaknya. Pada masa tersebut, Panjalu mampu mengalahkan Jenggala dan menguasai seluruh tahta Airlangga. Dalam pemerintahan Jayabaya, seluruh wilayah Kediri bisa bersatu. (uji/zar)
Baca Juga: BPK Wilayah XI Jatim Lakukan Ekskavasi Situs Petirtaan di Kawasan Bandara Internasional Dhoho Kediri
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News