BLITAR, BANGSAONLINE.com - Klaster Pondok Pesantren dari Suluk Thareqah bertambah 8 orang. Penambahan ini dirilis Satgas Covid-19 Kabupaten Blitar, Kamis (8/10/2020). Kini, total ada 15 pasien dari klaster tersebut.
Jubir Satgas Covid-19 Kabupaten Blitar, Krisna Yekti mengatakan, pasien tambahan ini pernah kontak erat dengan pasien positif sebelumnya. Ada 142 orang kontak erat di luar pondok pesantren yang di-rapid test, 12 di antaranya hasilnya reaktif.
Baca Juga: Ustad Pelempar Kayu Berpaku yang Tewaskan Santri Jadi Tersangka, Polisi Lakukan Rekonstruksi
"Kemudian kami tindaklanjuti dengan swab test dan hasilnya ada delapan tambahan pasien terkonfirmasi positif. Delapan konfirmasi positif yang baru ini semua dari Kecamatan Wonodadi," terang Krisna, Kamis (8/10/2020).
Sebelumnya, 7 Santri Suluk Thareqah terkonfirmasi positif Covid-19. Hal ini berawal dari salah satu santri yang mengalami gejala mengarah ke Covid-19. Santri tersebut merupakan warga Kecamatan Wonodadi dan baru pulang dari pondok pesantren di Kecamatan Udanawu. Santri tersebut kemudian melakukan tes swab dan hasilnya terkonfirmasi positif Covid-19.
"Dari satu santri ini kami kemudian melalukan tracing. Hasilnya kami temukan lagi dua santri yang juga positif Covid-19. Keduanya dari Kecamatan Nglegok dan dari Kecamatan Udanawu," kata Krisna.
Baca Juga: Polisi Mendadak Bongkar Makam Santri di Blitar, Ada Apa?
Tracing kemudian diperluas, kepada 450 santri yang menempati pondok pesantren di satu areal dengan Pondok Suluk. Mereka juga melakukan swab test kepada 42 orang yang kontak erat dengan pasien positif sebelumnya.
"Untuk para santri yang satu areal semuanya nonreaktif. Namun dari 42 santri yang kontak erat dengan pasien positif sebelumnya, empat dinyatakan positif," imbuhnya.
Hingga kini, secara kumulatif jumlah pasien positif Covid-19 di Kabupaten Blitar berjumlah 628 kasus. Dari jumlah tersebut 537 dinyatakan sembuh, sedangkan 46 lainnya meninggal dunia. (ina/zar)
Baca Juga: Santri Ponpes di Ponggok Blitar Meninggal, Diduga Usai Dilempar Ustad dengan Kayu Berpaku
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News