DPRD Gresik dan KWG Kerja Sama Gali Potensi Desa untuk Kesejahteraan Warga

DPRD Gresik dan KWG Kerja Sama Gali Potensi Desa untuk Kesejahteraan Warga Ketua DPRD Gresik Moch. Abdul Qodir bersama Kabag Humas dan Protokoler Hari Syawaludin. (foto: SYUHUD/ BANGSAONLINE)

GRESIK, BANGSAONLINE.com - DPRD Gresik bersama Komunitas (KWG) kembali membangun kerja sama untuk mencari terobosan menggali potensi daerah untuk meningkatkan potensi pendapatan guna meningkatkan kesejahteraan, menciptakan pekerjaan, dan mengurangi angka kemiskinan.

Sebelumnya, DPRD sudah membuat program di bidang pariwisata dengan lakukan studi banding ke Bandung, Jawa Barat. Kemudian di bidang retribusi, mengupayakan pengelolaan parkir tepi jalan umum agar maksimal dengan studi banding ke Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Baca Juga: Banggar DPRD Gresik Pastikan Target PAD 2024 Senilai Rp1,597 Triliun Tak Tercapai

Kini, DPRD dan KWG akan bekerja sama untuk menggali dan memanfaatkan potensi desa guna mendongkak pendapatan asli desa (PADes), dan pendapatan asli daerah (PAD) untuk meningkatkan kesejahteraan, menciptakan lapangan pekerjaan, dan mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan.

Ada sejumlah daerah yang bakal jadi jujukan DPRD dan KWG dalam ngangsuh kaweruh (studi banding) untuk mendukung program tersebut. Di antaranya, Yogyakarta, Gunungkidul, Klaten, dan sejumlah kabupaten lain yang telah sukses mengelola potensi desa.

Ketua Komunitas (KWG), M. Syuhud Almanfaluty menyatakan bahwa program menggeliatkan kemandirian desa dengan menggali potensi desa untuk mendongkrak sumber PADes dan PAD merupakan inisiasi KWG dan DPRD. "Inisiasi program ini sebagai bentuk kepedulian wartawan Gresik yang tergabung dalam KWG turut andil dalam mewarnai kemajuan Gresik," ujarnya.

Baca Juga: Pendukung Kotak Kosong di Gresik Soroti Rendahnya PAD 2024

Syuhud, begitu panggilan akrabnya, mengungkapkan program ini untuk memulihkan ekonomi yang lesu lantaran badai pandemi Covid-19 menghantam Indonesia, termasuk Kabupaten Gresik. Ekonomi nasional mengalami resesi (penurunan) hingga 5,53 persen. Begitu juga Kabupaten Gresik. Sektor ekonomi oleng. Sejumlah aktivitas ekonomi seperti hotel, restoran, dan perbelanjaan di Gresik terpaksa tutup dampak okupansi dan daya beli masyarakat menurun.

Namun di sisi lain, desa yang memiliki potensi seperti wisata dan potensi desa lain bernilai ekonomi tetap bisa bangkit, dan bertahan dalam hantaman badai Covid-19. "Makanya, dengan fakta ini KWG bekerja sama dengan DPRD ingin turut andil dalam men-support desa-desa di Kabupaten Gresik untuk memanfaatkan potensi yang dimiliki masing-masing, mulai wisata dan potensi lain," ungkap Wartawan BANGSAONLINE.com dan HARIAN BANGSA ini, Minggu (11/10/2020).

Baca Juga: PDIP Larang Kadernya di Legislatif Ikut Kunker Jelang Pilkada, Noto: Sudah Lapor ke Sekwan Gresik

Diharapkan, dengan banyaknya desa yang memiliki potensi desa yang tergarap dengan baik dan bisa menghasilkan PADes, bisa menciptakan lapangan pekerjaan, mengurangi kemiskinan, dan meningkatkan kesejahteraan bisa menjadikan desa mandiri. "Semakin banyak bermunculan desa mandiri akan memudahkan pembangunan dan kemajuan Kabupaten Gresik," pungkasnya.

Sementara itu, Ketua DPRD Gresik, Moch. Abdul Qodir sangat mengapresiasi langkah KWG yang kembali melakukan kerja sama dengan DPRD guna membantu pembangunan, kesejahteraan, dan pengurangan angka pengangguran dan kemiskinan di Kabupaten Gresik.

"Mewakili DPRD saya ucapkan banyak terima kasih dengan KWG yang kembali menginisiasi terobosan cerdas program untuk membangun kemajuan Gresik yang kali ini difokuskan dalam program menggali potensi desa untuk kemandirian desa," ungkap Abdul Qodir, didampingi Kabag Humas dan Protokoler Setwan, Hari Syawaludin.

Baca Juga: Ketua DPRD Gresik Lantik Wahidatul Husnah sebagai Anggota PAW Periode 2024-2029

Qodir meyakini jika potensi desa di Kabupaten Gresik, baik potensi berupa wisata atau potensi lain terkelola dengan baik, maka kemiskinan bisa dientaskan. Selain itu, lapangan pekerjaan akan tercipta, dan pengangguran menurun.

"Makanya, legislatif berencana mengkaji dan membuat regulasi agar potensi desa baik berupa wisata dan potensi desa lain bisa mendapat kucuran APBD Pemkab Gresik," jelasnya.

Adapun untuk merealisasikan hal itu, lanjut Qodir, Pimpinan DPRD Gresik bersama KWG dan Komisi II dan IV berencana melakukan studi banding ke daerah yang berhasil mengentaskan kemiskinan karena geliat wisata desa dan potensi lain.

Baca Juga: Bu Min Ajak Media Sinergi untuk Kemajuan Gresik

"Jadi, kegiatan ini sangat tepat. Untuk pemulihan ekonomi di masa pandemi Covid-19, di samping di wisata desa dan potensi lain, juga ada pemberdayaan ekonomi di masyarakat, makanya kita akan berdayakan," jelasnya.

Politikus PKB ini menambahkan, selama ini hanya Makam Sunan Giri dan Maulana Malik Ibrahim yang mampu membukukan pendapatan dari sektor pariwisata. Itu pun jumlahnya terbilang kecil hanya Rp 2,5 miliar per tahun.

Karena itu, untuk meningkatkan sektor wisata dan potensi lain, berbagai langkah akan dilakukan dewan. Salah satunya menyiapkan regulasi agar wisata desa juga diberikan bantuan infrastruktur dan sarana pariwisata.

Baca Juga: Ketua DPRD Gresik Minta TAPD Tak Sodorkan Draft KUA PPAS yang Belum Rampung

"Kita berharap pemerintah memberikan bantuan sarana infrastruktur wisata dan potensi desa lain yang akan menimbulkan efek PADes dan PAD," pungkasnya. (hud/zar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO