GRESIK (BangsaOnline) - Bupati Gresik, Sambari Halim Radianto menyambut positif terhadap rencana masuknya pabrik Smelter milik PT Freeport di Kabupaten Gresik. Bahkan, orang nomor satu di Pemkab Gresik ini mengaku siap mengeluarkan semua perizinan pendirian Smelter milik PT Freeport dengan catatan semua persyaratan yang dibutuhkan dipenuhi.
"Saya sangat welcome terhadap masuknya semua investasi di Gresik, termasuk PT Freeport," kata Bupati, didampingi Wabup, Moch Qosim, Jumat (30/1).
Baca Juga: Pascakebakaran, Presdir PTFI Inspeksi Lokasi Common Gas Cleaning Plant di Smelter Gresik
Bupati menjelaskan, pabrik Smelter milik PT Freeport yang akan masuk di Gresik itu merupakan kepentingan nasional atau hajat nasional. Sebagai kepala daerah, dirinya sudah sepatutnya mendukung kebijakan pemerintah pusat tersebut. Karena itu, pihaknya akan memberikan kemudahan-kemudahan dalam proses pengurusan izin jika pihak Freeport sudah lakukan pengurusan izin ke BPPM (Badan Perizinan dan Penanaman Modal) Pemkab Gresik.
"Kami sangat siap menjalankan perintah pusat maupun Jawa Timur, karena jika Freeport jadi masuk ke Gresik itu merupakan hajat nasional, " tuturnya.
Namun, menurut Bupati, sejauh ini pihak PT Freeport belum mengajukan pengurusan izin ke BPPM untuk pendirikan Smelter di Kabupaten Gresik. Karena itu, dia belum bisa memberikan jaminan pabrik pembuatan emas itu akan jadi lakukan investasi di Kabupaten Gresik atau tidak.
"Ya kita tunggu saja. Yang jelas, Freeport itu seperti perusahaan PMA (Penanaman Modal Asing) dan PMDN (Penanaman Modal Dalam Negeri) yang harus kita layani dengan baik ketika investasi di Gresik," jelasnya.
Bupati mengaku, sejauh ini pihaknya belum mengetahui PT Freeport akan membangun pabrik Smelter di wilayah mana di Kabupaten Gresik. Meski dirinya mendengar kabar kalau pabrik Smelter tersebut akan dibangun di wilayah sewa perairan milik PT PKG (Petrokimia Gresik) di sebagian areal seluas 45 hektar atau wilayah industri PT Smelting.
Baca Juga: PG Kerahkan Mobil Bronto Skylift Padamkan Kebakaran Smelter, Presdir Freeport Ucapkan Terima Kasih
"Belum, saya belum mengetahui lokasi pabrik Smelter tersebut. Sebab, pihak Freeport belum memberi tahu ke kita," terang Bupati.
Ditambahkan Bupati, Kabupaten Gresik merupakan lahan yang empuk untuk berinvestasi para pengusaha, baik PMA maupun PMDN. Sebab, infrastruktur di Kabupaten Gresik sangat memadahi. Dimana, di Kabupaten Gresik ada akses jalan tol yang menghubungkan ke beberapa wilayah di Jawa Timur dan memiliki pelabuhan yang sangat layak untuk digunakan jasa tambat, labuh dan bongkar.
"Mungkin karena perizinan yang mudah dan infrastruktur yang memadahi itu membuat para investor berbondong-bondong masuk ke Gresik," katanya.
Menyikapi rencana masuknya Freeport di Gresik, Bupati meminta kepada BPPM agar soal perizinan dibicarakan bersama-sama. Sehingga, segala keperluan yang dibutuhkan oleh para investor bisa terpenuhi dengan baik.
"Kami tidak pernah memersulit perizinan jika semua persyaratan yang dibutuhkan lengkap," pungkasnya.
Sementara Wabup, Moch Qosim mengatakan, pihaknya tidak akan memersoalkan rencana masuknya PT Freeport yang akan membangun pabrik Smelter di Kabupaten Gresik. Sejauh semua persyaratan dipenuhi. Termasuk lokasi pabrik Freeport tersebut sesuai dengan RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah) milik Pemkab Gresik yang berlaku hingga tahun 2030.
Baca Juga: Tuntut Tenaga Kerja, Warga Mengare Komplek Gresik Demo Smelter PT Freeport Indonesia
"Tidak ada masalah, baik Freeport atau yang lainnya asalkan tidak menyalahi RTRW dan semua persyaratan yang dibutuhkan lengkap, ya kami terima," katanya.
Menurut Qosim, makin banyaknya investor masuk ke Gresik makin menambah pundi-pundi pendapatan bagi Kabupaten Gresik. Sehingga, bisa membantu memercepat laju pembangunan di kota santri ini. Selain itu, bisa menciptakan lapangan pekerjaan baru.
"Sehingga, bisa mengurangi angka pengangguran dan angka kemiskinan di Kabupaten Gresik," jelasnya.
Qosim menambahkan, makin banyaknya investor yang lakukan investasi di Kabupaten Gresik, membuat kekuatan APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) Kabupaten Gresik dalam kurun 4 tahun lebih ini mengalami lonjakan sangat tajam. Jika di awal Sambari-Qosim (Bupati-Wabup) menjabat pada 27 September 2010, angka APBD Gresik baru menginjak sekitar 900 miliar, pada tahun 2015 atau pemerintahan SQ berjalan 4 tahun 4 bulan, APBD Gresik sudah tembus Rp 2,5 triliun lebih.
"Itu semua atas kerjasama yang baik antara semua pihak dalam mewujudkan Gresik bisa lebih baik," pungkasnya.
Baca Juga: Freeport Dukung Transformasi Era Society 5.0 di 36 Sekolah
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News