Intip Jenis-jenis Masker Hingga Kesalahan Penggunaan yang Paling Sering Dilakukan

Intip Jenis-jenis Masker Hingga Kesalahan Penggunaan yang Paling Sering Dilakukan foto: klikdokter.com

BANGSAONLINE.com - Pandemi yang tidak kunjung berakhir ini membuat masyarakat dituntut untuk selalu menjaga kesehatan dan sebisa mungkin mengurangi aktivitas di luar rumah. Sekalipun harus berkegiatan di luar rumah, Anda harus selalu mempersiapkan new normal starter pack dengan baik. Mulai dari menggunakan , membawa hand sanitizer, tisu, botol minum, dan lain sebagainya. Di antara banyaknya new normal starter pack tersebut, "> menjadi yang tidak boleh Anda lewatkan. Bahkan, beberapa daerah menerapkan aturan ketat dalam penggunaan ini. Aparat penegak hukum tidak segan-segan untuk memberikan sanksi jika Anda terlihat tak mengenakan .

Meski anjuran untuk menggunakan bersifat mutlak dan wajib dipenuhi, lantas bukan berarti Anda menggunakan secara sembarangan. Beberapa yang sudah terbukti tidak efektif sebaiknya mulai Anda tinggalkan. Agar tubuh bisa terjaga dari penyebaran virus, sebaiknya Anda menggunakan yang memang disarankan oleh WHO. Berikut beberapa jenis yang bisa Anda jadikan pilihan.

1. Masker N99 dan N95

Kedua ini diklaim mampu bekerja secara efektif dalam mencegah penyebaran virus. Sesuai dengan angka yang tertera, N95 bisa menghalangi partikel masuk dengan tingkat keefektifan mencapai angka 95%. Sedangkan untuk N99 diklaim efektif menghalangi 94% hingga 95% partikel yang masuk. Saat digunakan, kedua ini bisa langsung menempel dan menutupi area hidung serta mulut secara maksimal. Tidak hanya itu saja, keduanya juga dilengkapi dengan kandungan serat khusus untuk menyaring patogen di udara. Tingkat keefektifan yang ditawarkan N99 dan N95 membuatnya disebut sebagai terbaik untuk mencegah penyebaran virus corona.

2. Masker Bedah Satu Kali Pakai

Jika Anda kesulitan mendapatkan N95 atau N99, Anda bisa beraktivitas dengan menggunakan bedah. Masker ini juga disebut-sebut efektif dalam mencegah penularan virus. Bahkan, banyak petugas kesehatan yang menggunakan satu kali pakai ini. Masker bedah terbuat dari bahan kain lembut dan bukan hasil dari tenunan. Dibandingkan dengan jenis kain yang lain, ini memiliki tingkat efektivitas yang tiga kali lebih besar.

3. Masker Kain

Jenis satu ini menjadi yang paling populer di kalangan masyarakat. Mengingat harganya yang lebih murah serta bisa dengan mudah ditemukan. Tidak hanya itu saja, banyak orang yang lebih memilih menggunakan kain karena dianggap lebih fashionable. Di mana Anda bisa dengan mudah menyesuaikan warna berdasarkan pakaian yang sedang digunakan. Kelebihan ini tentu tidak akan Anda dapatkan jika menggunakan jenis yang lain.

Namun, pastikan Anda tidak sembarangan dalam menggunakan kain, ya. Masker kain yang baik dilengkapi dengan dua atau tiga lapisan di dalamnya. Jika hanya satu lapis, penggunaan kain ini tidaklah efektif dalam mencegah penyebaran virus. Carilah kain yang juga dilengkapi filter seperti tempat meletakkan tisu. Dengan adanya filter sebagai tambahan lapisan ini, kain memiliki tingkat keefektifan yang juga tinggi layaknya bedah.

Satu hal yang perlu Anda perhatikan, penggunaan kain ini hanya akan bekerja secara efektif selama empat jam saja. Dengan kata lain, Anda perlu menggunakan kain yang baru secara rutin. Masker kain yang sudah selesai digunakan pun tidak perlu langsung Anda buang. Selama dalam kondisi yang tidak rusak, kain bisa Anda cuci untuk digunakan kembali keesokan harinya.

Kesalahan Menggunakan Masker

Sekalipun sudah menggunakan yang terbukti efektif dalam mengurangi penyebaran virus, sayangnya masih banyak orang yang melakukan kesalahan dalam menggunakan ini. Meski terkesan sepele, kesalahan yang sering dilakukan tersebut hanya akan membuat tingkat keefektifan menjadi berkurang. Secara tidak langsung, hal ini malah akan membuat penyebaran virus semakin meningkat saja. Untuk menghindarinya, berikut beberapa kesalahan menggunakan yang kerap dilakukan.

1. Masker Tidak Tertutup Sempurna

Penggunaan yang tepat, haruslah menutup seluruh area hidung, mulut, hingga dagu. Namun, saat ini banyak pengguna yang hanya menutup area tertentu saja, mulai dari area mulut saja atau area hidung saja. Dengan hanya menutup satu area saja, Anda hanya memberikan celah pada droplet untuk masuk ke tubuh Anda.

Untuk membuat bisa benar-benar efektif dalam mencegah penyebaran virus, sebaiknya Anda menekan bagian atas hingga bisa menutup hidung secara maksimal. Kemudian, bagian bawah sebaiknya tidak lupa untuk Anda tarik hingga menutup area dagu. Cara menggunakan ini akan membuat area mulut dan hidung Anda tertutupi dengan maksimal.

2. Asal Mengalungkan Masker Ke Leher

Saat harus makan atau minum, Anda tentu perlu melepas sejenak, bukan? Nah, di sinilah letak kesalahan yang kerap dilakukan oleh para pengguna . Di mana mereka sering kali memilih untuk mengalungkan ke leher dibandingkan melepasnya. Kesalahan ini sering dilakukan karena dianggap lebih simpel dan praktis. Di mana saat harus kembali menggunakan , Anda bisa langsung menaikkannya saja.

Namun, sadar Anda jika hal ini termasuk kesalahan yang fatal? Pasalnya, area leher bukanlah area yang steril dan baik untuk meletakkan . Terlebih jika Anda usai melakukan aktivitas yang panjang dan dipenuhi dengan keringat. Hal ini tentu akan membuat mengalami kontaminasi dan tidak lagi steril untuk digunakan kembali. Bayangkan saja, bagaimana jadinya jika leher Anda terdapat kuman atau bakteri. Hal ini akan membuat bakteri nantinya mudah menempel ke area mulut atau hidung.

Untuk mengatasinya, jangan mudah kalungkan leher saat harus melepasnya. Selain leher, pakaian, dahi, hingga rambut pun juga bukan area yang pas untuk mengalungkan leher. Sebagai gantinya, siapkan sebuah wadah tertutup yang steril untuk menyimpan yang sedang tidak digunakan. Wadah tertutup ini akan membuat bagian dalam bisa tetap bersih dan terhindar dari kotoran. Sehingga saat akan digunakan lagi, Anda merasa lebih nyaman.

Lihat juga video 'Detik-Detik Warga Desa Lokki Maluku Nekat Rebut Peti Jenazah Covid-19':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO