Bidik 3, 45 Juta Muslim Amerika, Calon Presiden Joe Biden Kutip Hadits dan Insyaallah

Bidik 3, 45 Juta Muslim Amerika, Calon Presiden Joe Biden Kutip Hadits dan Insyaallah Kandidat Presiden AS Joe Biden. foto: wikipedia

WASHINGTON, BANGSAONLINE.com-Pemilihan Presiden (Pilpres) (AS) tinggal dua minggu lagi. Pilpres di AS akan berlangsung Selasa, 3 November 2020 mendatang.

Yang menarik, Calon Presiden (Capres) (AS) Joe Biden benar-benar all out untuk cari dukungan dari warga AS yang beragama Islam. Manuver poliik itu ia lakukan untuk menarik simpati warga muslim AS yang berjumlah sekitar 3,45 juta jiwa.

Baca Juga: Yakini Kebenaran Islam, Dua Pemuda Resmi Mualaf dengan Bersyahadat di Masjid Al-Akbar Surabaya

Jumlah ini hanya 1 % dari jumlah total warga AS yang mencapai 328,2 juta jiwa. Meski demikian, jumlah minoritas ini bisa menjadi penentu kemenangan pemilihan presiden AS karena mereka terkonsentrasi di negara bagian penting dan medan pertempuran, seperti Michigan, Florida, Wisconsin, dan Pennsylvania. Jadi suara mereka sangat berpengaruh.

“Muslim-Amerika adalah bagian , memberikan kontribusi budaya dan ekonomi yang tak ternilai bagi komunitas di seluruh negara. Tetapi mereka juga menghadapi tantangan dan ancaman nyata dalam masyarakat kita, termasuk kekerasan yang dipicu oleh rasial dan Islamofobia,” tegas Joe Biden dalam pidato kampanyenya.

Baca Juga: Pemimpin Psikopat

(Demo warga AS tentang kematian George Floyd, berani melawan polisi. Foto: (AP/Ben Margot) 

Pidato Biden itu menyodok langsung kebijakan politik rasis Presiden AS yang memberlakukan larangan bagi negara-negara mayoritas muslim untuk datang ke AS dengan alasan mencegah terorisme asing masuk.

Trump bukan hanya rasis pada umat Islam. Tapi juga diskriminatif terhadap warga AS kulit hitam. Banyak sekali warga sipil AS berkulit hitam terbunuh di tangan polisi selama Trump jadi presiden. George Floyd dibunuh polisi kulit putih Minneapolis bernama Derek Chauvin, Senin (25/5). Secara sadis Chauvin menginjakkan kaki ke leher Floyd sehingga ia meninggal dunia karena tak bisa bernafas. AS pun geger. Demo meluas di seantero negeri.

Baca Juga: Temui Pengusaha di Vietnam, Jokowi Ajak untuk Berinvestasi di IKN

Celakanya, pembunuhan itu berlanjut. Seorang perwira polisi Atlanta menembak dan membunuh Rayshard Brooks, 27, di sebuah restoran cepat saji Wendy. Ia ditembak hingga tujuh kali. Polisi-polisi AS memang sadis sekali terhadap warga Amerika kulit hitam.

(. Foto: Shutterstock/deadline.com)

Baca Juga: Jaksa Khusus Kasus Dugaan Korupsi Anak Presiden

Kebijakan politik rasis Trump itulah yang dimanfaatkan Joe Biden dalam kampanyenya. Capres dari Partai Demokrat itu terus mendekati kelompok-kelompok minoritas, termasuk umat Islam.

Ia bahkan tak segan-segan mengutip Hadits Rasulullah SAW.

"Barang siapa di antara kalian melihat kemungkaran, maka ubahlah dengan tanganmu, jika tidak sanggup lakukan dengan lisanmu. Jika tidak mampu, maka ubahlah dengan hatimu," kata Biden mengutip Hadis Rasulullah SAW.

Baca Juga: Hebatnya Jurnalisme The New York Times dalam Tragedi Titan

Narasi Arab Hdits ini berbunyi: Man ra-a minkum munkaran falyughayyir biyadihi, fa in lam yastathi' bilisanihi, fa in lam yastathi' biqalbihi, wa dzalika ad'af al-iman”.

"Kita tidak bisa lagi membiarkan Trump berkuasa selama empat tahun ke depan. Komunitas Muslim Amerika harus bersatu untuk mengumpulkan dukungan dan memastikan suara kalian terwakili," tegas Biden.

Biden bahkan berjanji memasukkan perwakilan Muslim dalam pemerintahannya. Tujuan untuk menentang pelanggaran hak asasi manusia (HAM) terhadap minoritas Muslim di seluruh dunia.

Baca Juga: Korupsi Rp 1 Triliun, Tangan Ketua DPRD Diborgol

Joe Biden juga mengucapkan kalimat Insyaallah dalam debat perdana Pemilihan Presiden AS. Kalimat tersebut dilontarkan Biden saat berhadapan dengan Donald Trump.

Hal itu terjadi saat Biden menyinggung kasus pengemplangan pajak . Trump mengaku akan segera mengembalikannya dan dirilis kepada publik. "Segera, setelah selesai,” kata Trump.

“Kapan? Insyaallah?,” kata Biden menyindir Trump.

Baca Juga: Idul Adha, Momen Tepat untuk Ajarkan Nilai yang Terkandung Dalam Berkurban kepada Anak

Kutipan Biden ini memang sempat menimbulkan kontroversi di kalangan Islam. Karena penggunaan kata insyaallah dianggap kurang tepat. Yaitu sebagai sindiran.

Insyaallah berarti "Jika Tuhan berkehendak". Biasanya, istilah tersebut diucapkan ketika seseorang mencoba untuk memenuhi janjinya, tetapi ia menyadari bahwa Tuhan adalah pemilik segala kehendak. Bagi umat muslim, penggunaan kalimat Insyaallah adalah bentuk kerendahan hati kepada Sang Pencipta. (dari berbagai sumber/MMA)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO