SUMENEP, BANGSAONLINE.com - Pada momentum peringatan Hari Santri Nasional (HSN), Shulhan Society School menggelar seminar dan Bedah Book Chapter di Aula Madrasah Ar-Rasyid, Desa Duko, Kecamatan Rubaru, Kabupaten Sumenep, Jumat (23/10/2020).
Hadir pada acara tersebut, dua narasumber yakni Samsul Ar, M.Pd. (Wakil Ketua III STIBA DUBA Banyuanyar) dan Shulhan (Inisiator dan Pendiri Thariqah Akademik yang sekaligus Direktur Shulhan Society School.
Baca Juga: Tak Aktif 2 Tahun, Guru SMAN 1 Arjasa Sumenep ini Akhirnya Mengajar
Samsul Ar, M.Pd dalam seminar menyampaikan pentingnya santri mengambil peran strategis dalam memanfaatkan teknologi informasi dan aktif menulis. "Pembelajaran digital dan membuat tulisan secara digital penting dilakukan oleh para santri saat ini," terangnya.
Sementara Shulhan memaparkan tentang tiga hal penting dari kekuatan pesantren yang saat ini mulai hilang, yakni pertama, tradisi menulis sebagai habit bukan sebagai penugasan.
"Menulis hendaknya dilakukan bukan sekadar memenuhi tugas formal, tetapi sebagai ekspresi diri dan diniatkan sebagai bahan kontribusi," ungkapnya.
Baca Juga: Sudah Dipanggil dan Ditegur, Guru SMAN 1 Arjasa Sumenep yang Bolos 2 Tahun Masih Tak Terlihat Ngajar
Kedua, berkurangnya minat baca santri. Menurutnya, santri saat ini hanya mengaji dan hanya mendengarkan kiainya saja. Seharusnya santri yang membaca di depan kiai lalu dikoreksi dan dikritisi atau diperbaiki oleh sang kiai. Shulhan mencontohkan Imam Syafi'ie saat berguru ke Imam Malik, yakni membaca kitab Muwattha' di depan Imam Malik.
Sedangkan yang ketiga, hilangnya tradisi pendalaman applied sciences. "Santri biasanya kurang minat palajaran IPA, Matematika, Bahasa Arab dan hafalan Quran. Padahal ini kunci ilmu agama dan dunia," tegasnya.
Dikatakan, pelajaran IPA, Matematika, dan Bahasa Inggris adalah gerbang untuk mendalami ilmu terapan seperti kedokteran, farmasi dan teknik. Sedangkan Bahasa Arab dan Al-Quran dibutuhkan bagi siapapun yang ingin mendalami penguasaan ilmu agama Islam. (aln/ian)
Baca Juga: Budayawan Madura Sesalkan Oknum Guru SMAN 1 Arjasa Sumenep yang Jarang Ngajar Selama 2 Tahun
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News