BANGKALAN, BANGSAONLINE.com - Anggota DPR RI, H. Syafiuddin, meminta generasi muda menjaga dan melestarikan nilai-nilai warisan sejarah leluhur. Yaitu dengan cara memelihara situs sejarah, melestarikan, dan melakukan perawatan. Karena hal itu mengandung nilai budaya leluhur.
Hal itu disampaikan H. Syafiuddin saat menjadi native speaker Ngaji Sejarah dengan tema "Menelisik Sejarah Madura Barat dan Pemberdayaan Pariwisata Bangkalan" di Kecamatan Geger, Sabtu (14/11/2020). Acara ini digelar Himpunan Mahasiswa Bangkalan (Himaba).
Baca Juga: Tak Cukup Bukti, Bawaslu Bangkalan Hentikan Kasus Dugaan Pelanggaran Tindak Pidana Pemilu
Menurut politikus PKB itu, peninggalan sejarah leluhur dapat menjelaskan peninggalan masa lalu para leluhur bagi generasi mendatang. Oleh karena itu, peninggalan sejarah Bujuk Geger (Sayyid Abu Nihas) penting mendapatkan perhatian bagi masyarakat, pemerintah daerah, sampai pemerintah pusat.
Ia menambahkan, Bujuk Geger dekat dengan petilasan Potre Koneng yang ada di Kecamatan Geger bukan hanya memberikan pemahaman akan seorang ulama besar, akan tetapi akan memberikan dampak terhadap peningkatan perekonomian di sekitar.
"Wisata religi di Geger jika ditingkatkan dan dibangun akan menarik wisatawan, baik dari Madura maupun dari luar Madura. Dengan banyak wisatawan yang datang ke Geger, nantinya akan menumbuhkan nilai ekonomi masyarakat sekitar," ujarnya.
Baca Juga: Pj Bupati Bangkalan, Kadispora dan EO Ramai-Ramai Minta Maaf Atas Insiden Pembukaan POPDA Jatim
Oleh sebab itu, Abah Syafi' - sapaan akrab Syafiuddin - minta agar peninggalan sejarah tetap dipelihara dan dilestarikan. Ia berjanji membantu untuk pelestariannya, lewat pembangunan desa wisata di Desa Geger, baik wisata religi maupun wisata alam.
Narasumber lain, Raden Panji Mustari Cakradingrat meminta para mahasiswa dan intelektual untuk melestarikan sejarah dan merawatnya.
Baca Juga: Panitia Larang Puluhan Wartawan Masuk ke Acara Pembukaan POPDA dan PAPERDA di Bangkalan
Sementara tokoh muda Geger, Soleh Abdi Jaya meminta kehadiran Pemerintah Daerah, Provinsi, dan Pusat untuk bersama-sama membangun, mengembangkan, dan mensosialisasikan wisata Bukit Geger Bangkalan. Karena akses jalan menuju Bukit Geger infrastruktur jalan belum baik dan rusak. Bahkan jalannya masih sempit.
Menurut dia, Bukit Geger, Maqbaroh Sayyid Abu Nihas, dekat petilasan Potre Koneng. Para peziarah yang datang ke Geger, biasanya melewati rute Syaikhona Kholil, Air Mata Ebuh, dan kemudian Bujuk Geger. (uzi)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News