Debat Publik Cabup-Cawabup Gresik, Qosim-Alif Jabarkan 10 Kartu Bangkit

Debat Publik Cabup-Cawabup Gresik, Qosim-Alif Jabarkan 10 Kartu Bangkit Paslon Qosim-Alif saat mengikuti debat publik perdana. foto: ist.

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Debat Publik Cabup-Cawabup Gresik yang digelar KPU Gresik di studio salah satu TV swasta, Jumat (20/11/2020) malam kemarin, menjadi ajang dua paslon untuk adu program guna menarik simpati publik Gresik.

Paslon Moh. Qosim dan Asluchul Alif (QA) misalnya, dalam kesempatan itu menjabarkan program andalannya berupa 10 kartu bangkit yang akan diwujudkan jika terpilih pada Pilkada Gresik 2020.

Sepuluh kartu bangkit yang jadi andalan QA adalah, Kartu Gresik Perisai (Perempuan Mandiri dan Berdaya Saing), Kartu Petani Bangkit, Kartu Nelayan Bangkit, Kartu Gresik Faham, Kartu Gresik Yes (Yatim Sekolah), Kartu Guru Swasta Bangkit, Kartu Petambak Bangkit, Kartu UMKM Bangkit, Kartu Pemuda Bangkit, dan Kartu Peternak Bangkit.

Dalam debat yang mengusung tema "Menyelesaikan Persoalan Daerah, Meningkatkan Pelayanan dan Kesejahteraan Masyarakat" itu, Qosim-Alif mempertegas program kerja yang disosialisasikan selama masa kampanye.

Qosim-Alif dalam debat publik itu juga banyak menjabarkan kondisi Kabupaten Gresik saat ini, serta solusi untuk mengatasinya. Mereka memaparkan pentingnya industri di Gresik, permasalahan lingkungan hidup, peningkatan kesejahteraan masyarakat, pelayanan kesehatan, pemberian insentif bagi guru, pembinaan dan pemberdayaan UMKM, hingga pembinaan untuk generasi milenial.

Menurut Qosim, keberadaan industri secara tidak langsung meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kendati demikian, lingkungan di sekitar industri tak boleh dihilangkan. Karena itu, industri dan lingkungan harus sama-sama berjalan dengan mengedepankan kearifan lokal.

"Pelaku industri wajib memperhatikan lingkungan sekitar. Untuk itu, terkait dengan ini jika terpilih sebagai pemimpin Gresik lima tahun ke depan akan dibuat regulasi bagaimana pertumbuhan industri tetap jalan. Tapi juga memperhatikan lingkungan," ungkapnya.

Selain industri dan lingkungan, paslon dengan nomor urut 1 itu juga menyoroti pentingnya sektor kesehatan. Hal ini karena masih ada 24 persen masyarakat setempat yang belum ter-cover di BPJS Kesehatan.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO