
BANGKALAN, BANGSAONLINE.com - Perubahan yang semakin cepat menjadi tantangan ke depan bagi wisudawan dan wisudawati Angkatan XXVII Tahun Akademik 2019/2020 Univesitas Trunojoyo Madura (UTM).
Hal ini disampaikan Rektor UTM Dr. Drs. Ec. Moh. Syarif, M.Si saat memberikan ceramah umum singkat, sebelum mengukuhkan 88 wisudawan, pada hari kedua upacara wisuda lulusan UTM, Ahad (22/11/2020).
Rektor UTM meminta wisudawan-wisudawati berkomitmen meningkatkan profesional dirinya. Sebab setelah dikukuhkan sebagai sarjana, masing-masing memikul tanggung jawab sebagai kaum cendekiawan atau intelektual, yang harus dapat mengabdikan keilmuannya serta membantu kesejahteraan masyarakat.
"Harus mampu berperan aktif secara positif di masyarakat, melakukan lompatan-lompatan positif agar menjadi lulusan yang profesional dan berdaya saing dengan ilmu yang didapatkan di kampus," pesannya.
Diketahui, pada hari pertama sampai hari kedua, sebanyak 525 dari total 2.136 lulusan yang diwisuda. Yakni hari pertama 259 wisudawan, dan hari kedua 266 wisudawan.
Rinciannya, hari pertama lulusan dari Prodi Ilmu Hukum sebanyak 73 wisudawan, Magister Ilmu Hukum 4 wisudawan, Manajemen 92 wisudawan, Teknik Elektro 124 wisudawan, Teknik Informatika 55 wisudawan, dan Agroteknologi 11 wisudawan,
Untuk hari kedua, dari Prodi Akuntansi 47 wisudawan, Ekonomi Pembangunan 30 wisudawan, Pendidikan IPA 11 wisudawan, Ekonomi Syariah 32 wisudawan, Hukum Bisnis Syariah 23 wisudawan, Teknologi Industri Pertanian 31 wisudawan, Ilmu Komunikasi 34 wisudawan, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 11 wisudawan, Pendidikan Informatika 21 wisudawan, dan Pendidikan Guru PAUD 26 wisudawan.
Wakil Rektor Bidang Akademik UTM Dr. Deni Setya Bagus Yuherawan, S.H., M.Si. menjelaskan penyelenggaran Upacara Wisuda Angkatan XXVII Tahun Akademik 2019/2020 yang digelar UTM ini termasuk wisuda terunik di dunia. "Karena dilaksanakan 24 sesi selama 9 hari. Hal ini dalam rangka mengikuti Pandemi Covid-19," jelasnya
"Kita mengikuti protokol kesehatan (Prokes), di mana para wisudawan dan keluarga yang masuk ke gedung pertemuan dengan mengunakan masker, social distancing, sementara ruangan disemprot dengan disinfektan setiap sesi," ujarnya. (uzi/rev)
(Penyemprotan disinfektan dilakukan setiap berakhirnya sesi wisuda)