Gelar Sidak Limbah Tahu, Satpol PP Jombang Temukan IPAL Bantuan Pemerintah Tak Fungsi

Gelar Sidak Limbah Tahu, Satpol PP Jombang Temukan IPAL Bantuan Pemerintah Tak Fungsi IPAL bantuan dari pemerintah yang tak berfungsi.

JOMBANG, BANGSAONLINE.com - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Jombang, Jawa Timur melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sentra usaha pembuatan tahu.

Sidak dilakukan di dua desa, yakni Desa Sumbermulyo dan Desa Mayangan, Kecamatan Jogoroto, kabupaten setempat. Hasilnya, tim gabungan tersebut menemukan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang tak berfungsi. Sehingga para pengusaha tahu di area tersebut membuang limbah ke saluran sungai.

Yang lebih parah lagi, IPAL yang nilainya miliaran rupiah itu merupakan bantuan pemerintah pada tahun 2018 dari DLH Kabupaten Jombang.

Salah satu pengusaha tahu, Wiwik warga Dusun Bapang, Desa Sumbermulyo, membenarkan jika suaminya mendapatkan bantuan dari pemerintah berupa bangunan IPAL untuk usaha pembuatan tahu. Akan tetapi, usai IPAL dibangun, pemerintah tidak memberikan arahan dan bimbingan untuk pengelolaan limbah.

“Waktu itu pertama sudah jadi mau uji coba ternyata gagal. Akhirnya ngga dipakai sampai sekarang, terus akhirnya ditinggal ngga ada solusi. Uji coba kalau berhasil ada beberapa titik, ternyata gak berhasil, gak berfungsi, dan terbengkalai,” ujarnya, Senin (23/11/20).

Bahkan, pasca uji coba, bangunan IPAL yang menelan anggaran Rp 1,2 miliar itu dibiarkan begitu saja. Karena IPAL tersebut tak berfungsi, Wiwik mengaku enggan disalahkan soal limbah pembuatan tahu, yang dibuang ke sungai.

“Kalau gini mau nyalahkan saya, akhirnya tadi saya stop. Sementara langsung ke sungai,” tegasnya.

Meski mengakui jika ia membuang limbah ke sungai, Wiwik mengklaim bahwa air limbah pengelolaan tahu yang ia buang ke sungai sudah sesuai baku mutu. Sehingga tidak mencemari sungai.

“Kalau limbah saya tiap tahun ada labnya, katanya ngga ada masalah,” ucapnya.

Disinggung terkait awal dirinya mendapatkan bantuan IPAL tersebut dari pemerintah Kabupaten, Wiwik mengaku kurang mengerti terkait proses bantuan tersebut. Pasalnya, yang menerima bantuan tersebut adalah suaminya, yakni Solikin.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO