NGAWI, BANGSAONLINE.com - Berawal dari iseng mengumpulkan limbah rambut salon milik istrinya, seorang pria di Ngawi tak menyangka hal itu membuahkan pundi-pundi uang. Bekas potongan rambut dari salon milik istrinya ini, menjadikannya mendapat penghasilan tersendiri di tengah pandemi.
Adalah Wahyu Febri (29), pria yang sebelumnya berprofesi sebagai tukang dekor ini, sukses dengan membuat rambut pasangan dari limbah salon milik Aning, istrinya, di daerah Kota Ngawi.
Baca Juga: Bupati Ngawi Targetkan 5000 Pelaku Usaha Kecil Dapatkan Sertifikat Halal
Potongan rambut para wanita yang menjadi pelanggan salon milik istrinya itu dirangkai. Hasilnya ditawarkan pada beberapa pelanggan salon. Ternyata, banyak yang berminat untuk dijadikan sebagai rambut sambungan atau hair extension.
"Awalnya saya iseng saja, ada rambut yang panjang hasil dari potongan pelanggan saya kumpulkan lalu saya rangkai," jelas Wahyu saat ditemui BANGSAONLINE.com, Jumat (27/11).
Potongan-potongan rambut tersebut dirangkai dengan panjang yang sama. Hanya dengan memakai lem bakar warna hitam, potongan rambut tersebut disatukan. Potongan rambut yang telah disatukan itu dirapikan dalam bentuk ikatan kecil.
Baca Juga: Festival Ramadhan Bhayangkari Dibuka Langsung Kapolda dan Ketua Bhayangkari Jatim
Setiap ikatan kecil tersebut dihargai sekitar Rp 6.000 hingga Rp 10.000, tergantung panjang rambut yang dipesan oleh pelanggan.
Sementara untuk proses penyambungan rambut, setidaknya tiap pelanggan membutuhkan lebih dari sepuluh ikatan kecil tersebut. Sehingga jika tiap ikatnya Rp. 6.000, maka Wahyu Febri setidaknya mengantongi Rp 60.000 dari tiap pelanggan.
Baca Juga: Gelar Jumat Curhat Bersama Para Pelaku UMKM, Wakapolres Ngawi Terima Masukan dari Pedagang
"Memang untuk merangkai dan mengikat memakai lem sampai membentuk rambut membutuhkan ketelatenan dan kesabaran," ungkapnya.
Wahyu menuturkan, merangkai rambut bekas potongan dari salon milik istrinya menjadikan tambahan penghasilan tersendiri pada saat profesi yang dijalaninya sedang macet karena dampak pandemi.
Namun ia bersyukur, untuk saat ini pemerintah mulai mengizinkan pesta pernikahan, meskipun dengan banyak persyaratan. Profesi yang ditekuninya mulai berjalan, biar pun tidak seperti sebelum terjadi pandemi.
Baca Juga: Polisi di Ngawi ini Sukses Ternak Unggas, Penuhi Permintaan Sampai Luar Daerah
Sementara untuk merangkai potongan rambut tetap ia tekuni untuk menambah penghasilan. "Ini akan saya tekuni meskipun mulai saat ini pekerjaan dekor hajatan manten sudah ada," pungkasnya. (nal/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News