Soal Diamankannya Dua Emak-emak, GMCM Bakal Berikan Advokasi

Soal Diamankannya Dua Emak-emak, GMCM Bakal Berikan Advokasi Para aktivis GMCM ketika memberikan keterangan pers soal pengamanan dua emak-emak terkait brosur pilkada. foto: YUDI EP/ BANGSAONLINE

MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Gerakan Mojokerto Cerdas Memilih (GMCM) dipastikan bakal memberikan bantuan advokasi terhadap dua emak-emak yang diamankan aparat. Dua perempuan tersebut diamankan setelah diduga menyebarkan brosur ajakan kepada masyarakat tidak melanggengkan politik dinasti.

"Kami sudah menyiapkan lembaga bantuan hukum (LBH) sebagai bentuk advokasi untuk siapa pun yang menolak adanya korupsi di Mojokerto guna menangani kasus apabila ada masyarakat mendapat persekusi, intimidasi, dan tekanan dari pihak-pihak tertentu, atau apapun yang berbau kekerasan," jelas Koordinator GMCM, Wiwit Hariono dalam keterangan pers, Senin (7/12) tadi sore.

Lebih lanjut, ia juga menjelaskan selama ini GMCM bergerak memberikan pemahaman kepada masyarakat untuk menjadi pemilih cerdas. Wiwit Hariono juga menegaskan, semua yang mempunyai semangat anti korupsi dan gagasan-gagasan untuk menegakkan demokrasi adalah bagian dari GMCM.

"Siapa pun yang menyuarakan anti korupsi, siapa pun yang menyuarakan penegakan demokrasi, siapa pun yang menyuarakan tentang lingkungan adalah satu wadah dengan kami, yakni GMCM," tegasnya.

Menurutnya, isi materi baik dari selebaran dan banner yang tersebar terbilang normatif. "Sangat wajar, mungkin teman-teman ada yang melarang untuk tidak memilih koruptor. Secara redaksi pun juga wajar," tandasnya.

Wiwit juga mempertanyakan motif orang-orang atau kelompok yang bersebrangan dengan gerakannya.

"Kelompok-kelompok yang bersebrangan dengan gerakan kami, apa motif mereka? Bahkan yang kemarin terjadi di Kecamatan Gedeg, ada salah satu anak yang diamankan disebut menjadi buron oleh salah satu akun facebook. Kita akan laporkan itu," tukasnya.

Ia juga mengungkapkan adanya perusakan banner-banner tentang ajakan memilih cerdas di beberapa kecamatan. Banner-banner itu ada yang disabet dengan benda tajam, ada juga yang hilang.

"Ada ratusan banner yang tersebar," ungkapnya.

Sekadar diketahui, dua emak-emak menyebar brosur yang berisi seruan menghentikan dinasti korupsi warga Desa Berat Wetan, Kecamatan Gedeg, Kabupaten Mojokerto, diamankan petugas. Pasalnya brosur tersebut dianggap merugikan salah satu paslon di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Mojokerto 2020. (yep) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO