Punya Banyak Inovasi Pelayanan Publik, Sidoarjo Dinobatkan sebagai Kabupaten Sangat Inovatif

Punya Banyak Inovasi Pelayanan Publik, Sidoarjo Dinobatkan sebagai Kabupaten Sangat Inovatif PRESTASI: Hudiyono didampingi Kepala Bappeda Heri Soesanto dan Plt. Kadiskominfo Soelistianto saat menerima IGA 2020, Jumat (17/12/2020). (foto: ist)

SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Kabupaten Sidoarjo kembali menerima penghargaan di penghujung tahun. Usai penghargaan Peduli Hak Asasi Manusia (HAM) dari Kemenkumham, Senin (14/12/2020) lalu, kali ini Sidoarjo menerima penghargaan Innovative Goverment Award (IGA) 2020 dari .

Melalui penghargaan tersebut, menobatkan Sidoarjo sebagai salah satu kabupaten kategori sangat inovatif dengan nilai skor indeks di atas 1.000. Setelah sebelumnya, Sidoarjo absen tidak lolos di ajang IGA 2019.

Mendagri Tito Karnavian yang diwakili Kepala Badan Pengembangan dan Penelitian (BPP) Agus Fatoni menyerahkan langsung penghargaan IGA 2020 kepada Penjabat (Pj) Bupati Sidoarjo Hudiyono di Hotel Sultan, Jakarta Selatan, Jumat (18/12/2020).

Diraihnya penghargaan tersebut karena Sidoarjo dinilai termasuk salah satu kabupaten dengan jumlah inovasi terbanyak dan dianggap memberikan solusi dan terobosan dalam meningkatkan pelayanan publik kepada masyarakat dan berhasil mewujudkan good governance, dan penyelenggaraan urusan yang menjadi kewenangan daerah berdasarkan indeks penilaian daerah tahun 2020.

Agus Fatoni mengatakan, kompetisi inovasi merupakan cikal bakal dari upaya menuju daya saing meningkatkan daerah yang kemudian menjadi daya saing meningkatkan di tingkat nasional.

"Lebih cepat, lebih murah, lebih mudah, dan lebih baik merupakan moto pelayanan kepada masyarakat. Memangkas prosedur pelayanan menjadi tolok ukur dalam pelayanan pemerintah daerah," cetus Agus Fatoni.

Kegiatan ini merupakan barometer bagi pemerintah daerah dengan mengukur dan mengevaluasi inovasi pemerintah daerah. Sesuai dengan tuntutan masyarakat dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Good governance melalui Peraturan Bupati Sidoarjo yang mewajibkan satu OPD minimal membuat satu inovasi. Dari kebijakan tersebut OPD di Sidoarjo berlomba-lomba membuat inovasi.

Ada ratusan inovasi yang sudah dibuat OPD dan setelah diseleksi oleh Bappeda Sidoarjo sebagai leading sektor kompetisi IGA 2020 dan akhirnya jumlah inovasi yang implementasinya cukup dan dikirim ke sebanyak 77 inovasi.

Inovasi di bidang kesehatan, RSUD Sidoarjo membuat inovasi Alamak (Anak Lahir Membawa Akta Kelahiran). Alamak oleh dinilai sebagai inovasi yang memudahkan para orang tua. Di mana anak yang baru lahir bisa langsung mendapatkan surat akta kelahiran sebelum keluar rumah sakit.

Kemudian ada inovasi Calisline atau baca tulis online. Inovasi di bidang pendidikan ini mampu mengubah kebiasaan anak menggunakan gadget atau ponsel androidnya untuk menulis dan diunggah secara online.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO