SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Selama masa pandemi, industri restoran-cafe mengalami banyak perubahan yang mendasar dalam bisnis, dari pemasaran hingga produksi. Tak hanya mengubah sistem manajemen sesuai adaptasi kesehatan akibat pandemi, resto dan cafe berlomba-lomba memberikan penawaran dengan pilihan konsep nongkrong yang nyaman, kuliner yang menggoda selera, dan harga yang ringan di kantong.
Warung Dulang 88 (Wadul 88) Family Resto & Cafe yang berada di Ketintang Baru XIV/1 ini misalnya, mengusung konsep resto cafe keluarga dan anak-anak muda milenial. Wadul 88 menyediakan tempat yang komplit, dua lantai terdiri dari ruang terbuka dan ruang tertutup, musala dan stage perform musik.
Baca Juga: Polisi Bongkar Motif Janda Dibunuh Kekasih di Surabaya, Dipicu Surat Gadai Emas
Uniknya lagi, di pelataran pintu masuk disuguhi pemandangan beberapa mobil antik dan kuno, cocok untuk penghobi photoshoot. Belum lagi, halaman parkir yang luas dan pernak pernik ornamen hiasan yang menambah krasan para pengunjung.
Warung Dulang 88 (Wadul 88) Family Resto & Cafe aksesnya juga strategis, gampang dicapai, lantaran tak jauh dari Jalan Ahmad Yani Surabaya.
Sedangkan menu-menu yang ditawarkan pastinya mengundang selera, yakni perpaduan masakan Nusantara, seperti kepala ikan kakap yang diolah menjadi Woku (kuliner khas Sulawesi Utara) dan nasi goreng wadul yang unik, hingga makanan ringan lain yang menarik.
Baca Juga: PT Umroh Kilat Indonesia, Prioritaskan Beri Edukasi ke Para Jemaah
"Kalau masyarakat mengenalnya kepala kakap bumbu pedas.Tapi kalau yang tidak suka pedas juga bisa by request kok. Kan pedasnya itu anget-anget cabe dan pedasnya seberapa ya terserah keinginan pengunjungnya. Ikon kuliner ini penikmatnya mayoritas keluarga," papar Fuji Rahayu, Manager Resto Warung Dulang 88, Kamis (14/21).
"Dan kalau untuk kalangan milenial nih, kita ada nasi goreng wadul. Nasi ini lebih ke goreng bakso yang kita kasi toping telor dadar sebagai wadah nasgornya. Minumannya kita ada dalgona candy, kopi yang benar-benar fresh diracik kekinian antara gula cair serta gula Jawa susu dengan toping creamer yang kita bekukan di atasnya dan es cincau original," ujar wanita kelahiran Sumedang Jawa Barat ini kepada bangsaonline.com
Baca Juga: Korban Tewas, Begal Perempuan di Surabaya Hanya Dikenakan Pasal Curat, Pengacara Beberkan Alasannya
"Harga per porsi Kepala Ikan Kakap, ikon warung Dulang 88 ini juga terjangkau kok. Ada tiga pilihan, masing-masing Rp 40.000 ukuran kecil untuk seorang, Rp. 60.000 ukuran sedang untuk dua orang, dan Rp. 70.000 ukuran besar bisa untuk tiga sampai empat orang. Sedang untuk nasgor wadul cukup Rp 20.000. Menu-menu ini bisa diorder melalui online atau WhatsApp," pungkas wanita berhijab ini.
Sekadar diketahui, istilah Warung Dulang terinspirasi dari kata Jawa dan Sunda. Dulang-Jawa, bararti dalam bahasa Indonesia adalah menyuapi. Sedang Dulang kata Sunda, berarti tempat untuk mengaduk-aduk nasi setelah nasi matang. Sebelum nasi tersebut dimasukkan ke tempat nasi yang terbuat dari anyaman bambu yang disebut boboko. (nf/ns)
Baca Juga: Hearing Lanjutan soal RHU dan Efek Pengendara Mabuk, DPRD Surabaya Soroti SOP, Perizinan, dan Pajak
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News