Tafsir Al-Kahfi 50: Bertuhan Kepada Iblis dan Keluarganya

Tafsir Al-Kahfi 50: Bertuhan Kepada Iblis dan Keluarganya Ilustrasi.

Oleh: Dr. KH. A Musta'in Syafi'ie M.Ag*

50. Wa-idz qulnaa lilmalaa-ikati usjuduu li-aadama fasajaduu illaa ibliisa kaana mina aljinni fafasaqa ‘an amri rabbihi afatattakhidzuunahu wadzurriyyatahu awliyaa-a min duunii wahum lakum ‘aduwwun bi/sa lilzhzhaalimiina badalaan

Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat, “Sujudlah kamu kepada Adam!” Maka mereka pun sujud kecuali Iblis. Dia adalah dari (golongan) jin, maka dia mendurhakai perintah Tuhannya. Pantaskah kamu menjadikan dia dan keturunannya sebagai pemimpin selain Aku, padahal mereka adalah musuhmu? Sangat buruklah (Iblis itu) sebagai pengganti (Allah) bagi orang yang zalim.

TAFSIR AKTUAL

Ayat sebelumnya bertutur tentang dahsyatnya hari kiamat, di mana semua orang dihisab amal perbuatannya secara detail sekali. Lalu diberi balasan, ke surga atau ke neraka. Buku catatan amal itu nyata dan sangat menentukan. Seperti anak sekolah, hanya yang dinyatakan naik kelas saja yang bisa melanjutkan ke kelas di atasnya.

Ayat kaji ini menyambung dengan menuturkan kisah langit terkait kepatuhan malaikat ketika diperintah bersujud kepada Adam A.S., sementara Iblis menentang dan durhaka. Tuhan menuturkan bahwa Iblis adalah Jin fasiq, dan durhaka (kan min al-jinn fa fasaq 'an amr rabbih), maka janganlah mengikuti dia dan dzurriyah (keluarga)nya. Mereka musuh manusia yang sangat menyesatkan.

Bahasan tentang Iblis pada tafsir yang lalu sudah pernah, baik di surah al-A'raf maupun al-Hijr. Kini diulang agar manusia lebih waspada terhadap tipu dayanya. Iblis sangat jahat dan bersumpah hendak menjahati manusia dengan segala cara dan itu sudah izin lebih dahulu kepada Tuhan.

Maka janganlah menjadi Iblis, sudah buruk perilaku plus memburukkan orang lain. Persoalannya kini, apakah Iblis punya keluarga?

Pertama, Iblis itu sama dengan Adam A.S.. Adam, makhluq terlihat, bapak manusia yang melahirkan anak manusia. Sedangkan Iblis, makhluk tak terlihat, moyang para Jin yang melahirkan komunitas Jin.

Seorang laki-laki bertanya kepada al-imam al-Sya'by: "apakah Iblis punya istri?". Al-Sya'by menjawab: "dari paparan ayat ini (50) yang menyatakan Iblis punya dzurriyah (keturunan, keluarga), maka terbaca bahwa dia punya istri. Sebab keturunan itu lahir dari istri".

"Lalu, istrinya siapa?". "Allah SWT menciptakan Iblis mempunyai dua farji (kemaluan, alat kelamin), di paha bagian kanan dan di bagian kiri. Lalu Iblis memasukkan farjinya yang ada di paha kanan ke farji di paha kiri. Kemudian membuahkan lima telor dan melahirkan anak keturunan. Meski beda, tapi hakikat ibu Hawwa' dicipta dari bodi Adam, lalu menjadi pasangan suami istri.

Ada riwayat israiliyah, setiap hari melahirkan sepuluh telor. Setiap telor menetaskan tujuh puluh jin anakan, ada yang cowok dan ada yang cewek. Begitu menetas, terbanglah mereka ke mana-mana dan berkembang biak. Ulama' yang cenderung kepada pendapat macam ini adalah al-imam al-Sya'by, Mujahid, dan lain-lain.

Kedua, bahwa kata "dzurriyah" bukanlah hakiki, melainkan majazi, bahasa metaforik berkiasan. Maksudnya adalah para pemuja dan pengikut. Pendapat ini menimbulkan pertanyaan: Lalu jin-jin itu dari mana? Apa berarti penggoda itu hanya Iblis seorang diri? Abu Nasr al-Qusyairy berkata: "Yang jelas, Iblis itu punya keluarga dan pengikut". Allah a'lam.

*Dr. KH. A Musta'in Syafi'ie M.Ag adalah Mufassir, Pengasuh Rubrik Tafsir Alquran Aktual HARIAN BANGSA, dan Pengasuh Pondok Pesantren Madrasatul Qur’an (MQ), Tebuireng, Jombang.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO