Syafiuddin Asmoro Sebut Pembubaran BPWS Musibah bagi Masyarakat Madura

Syafiuddin Asmoro Sebut Pembubaran BPWS Musibah bagi Masyarakat Madura Syafiuddin Asmoro, anggota Komisi V DPR RI saat raker dengan Menteri PUPR.

BANGKALAN, BANGSAONLINE.com - , anggota Komisi V mengingatkan kepada presiden terkait pembubaran BPWS (Badan Pengembangan Wilayah Surabaya-Madura) berdasarkan Perpres Nomor 112 Tahun 2020.

Dikatakan Syafiuddin, pembubaran BPWS itu turut menjadi musibah bagi masyarakat Madura. Sebab, anggaran pembangunan bagi masyarakat Madura yakni sebesar Rp 124 miliar melalui BPWS kini menjadi tidak jelas keberlanjutannya.

Baca Juga: Pembangunan Bandara Dhoho Kediri dan Jalan Tol, Menteri PUPR Beri Apresiasi PT Gudang Garam

"Anggaran di BPWS itu ada Rp 154 miliar, sedangkan untuk infrastruktur di Madura Rp 124 miliar. Kemudian setelah BPWS ini dibubarkan, apakah anggaran ini masih bisa diimplementasikan atau tidak," ujarnya dengan nada tanya saat rapat kerja Komisi V bersama Menteri PUPR, Kamis (21/1/2021).

Ia meminta kepada Menteri PUPR agar anggaran Rp 154 miliar tersebut tetap bisa dialokasikan untuk pembangunan Madura.

Selain itu, ia meminta kepada Menteri PUPR Basoeki Hadimoeljono dapat menyampaikan pesannya kepada Presiden Joko Widodo agar dapat melihat eksistensi Madura.

Baca Juga: Syafiuddin Minta Menteri PU dan Presiden Prabowo Perhatikan Tangkis Laut di Bangkalan

"Perlu disampaikan kepada Bapak Presiden, kalau Pulau Madura ini masih ada. Pulaunya belum tenggelam," ujarnya.

Menyikapi dibubarkannya BPWS, H. Syafiuddin mengusulkan agar Pulau Madura dijadikan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), atau sekaligus dijadikan provinsi tersendiri.

"Biar jelas statusnya, saya sarankan Pulau Madura ini dibuatkan kebijakan khusus, tidak cukup sekadar perpres, sebaiknya dibuatkan Undang-Undang. Bisa saja Madura dijadikan Kawasan Ekonomi Khusus seperti yang terjadi di NTB, atau pembentukan Provinsi Madura," jelas Syafiuddin.

Baca Juga: Umroh Pakai Hijab, DPR RI Minta Selebgram Transgender ini Ditangkap

"Karena saat ini, pemerintahan pusat dengan Madura belum klik 100 persen, bagaikan orang nikah hanya kawin sirri saja bukan menjadi istri sah," sambung Ba Syafi, sapaan akrab H. Syafiuddin yang disambut tawa anggota Komisi V .

Politikus PKB ini kembali meminta, agar anggaran Rp 154 miliar untuk pembangunan di wilayah Madura tetap berjalan, walaupun tanpa kehadiran BPWS.

"Kalau anggaran untuk Pulau Madura ini jelas secara Undang-Undang. Jadi saran saya, jadikan Madura sebagai provinsi," pungkasnya. (ida/uzi/ian)

Baca Juga: Wakil Ketua Komisi III DPR RI Dukung Pasangan Fren Pimpin Kota Kediri

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO