Pemanfaatan Lampu UV untuk Hidroponik Terbukti Tingkatkan Produktivitas Tanaman

Pemanfaatan Lampu UV untuk Hidroponik Terbukti Tingkatkan Produktivitas Tanaman Pemanfaatan sinar UV pada tanaman hidroponik. (foto: ist)

“Dari segi rasa juga tidak perlu khawatir, karena tidak pahit, ini pun sekaligus aman untuk langsung dikonsumsi,” imbuhnya.

Bukan hanya sekadar urban farming yang aplikatif dan menjadi solusi pertanian di lahan yang terbatas terutama di daerah perkotaan, namun jika ditilik dari segi kalkulator bisnis, sistem dengan sinar lampu UV memberikan prospek yang menjanjikan.

Investasi yang dikeluarkan tergantung dari skala yang dibutuhkan. Untuk skala kecil rumah tangga 40 lubang, investasi yang dikeluarkan untuk starter kit dengan sinar lampu UV sekitar 1,8 juta rupiah dengan biaya operasional setiap kali tanam hanya sebesar 100 ribu rupiah.

Berat hasil panen untuk setiap lubang berkisar di angka 200-250 gram. Artinya, untuk 40 lubang pelaku dengan sinar lampu UV dapat memperoleh hasil kurang lebih 10 kg dalam satu kali masa panen dengan harga per kilogramnya di pasaran mencapai Rp 25.000. Jika dikalkulasikan, pelaku skala kecil rumah tangga 40 lubang, dapat meraup omzet kurang lebih Rp 250.000 dalam periode satu kali masa panen.

Dalam 1 tahun, dengan memanfaatkan sinar lampu UV, pelaku dapat melakukan 9-12 kali masa tanam, berbanding lurus dengan frekuensi masa panen. Itu artinya, omzet yang didapatkan dapat mencapai jutaan rupiah. Hal ini berbeda dengan sistem biasa yang masa tanamnya berkisar antara 6-9 kali dengan sistem rotari.

Beranjak dari skala kecil rumah tangga, untuk skala hobi dan industri, sistem dengan sinar lampu UV ini juga tidak kalah menjanjikan. Sebut saja untuk skala hobi 200 lubang, investasi yang dikeluarkan untuk starter kit kurang lebih 7,5 juta rupiah dengan biaya operasional setiap kali tanam kurang lebih 465 ribu rupiah.

Dari skala ini, pelaku dapat menghasilkan 50 kg tanaman dalam satu kali masa panen atau sekitar Rp 1.250.000 jika dikalkulasikan dalam rupiah. Jika diakumulasikan dalam 1 tahun, pendapatan tersebut sudah bisa menutup biaya investasi yang telah dikeluarkan di awal.

Sama halnya dengan skala industri, investasi yang diperlukan meliputi starter kit NFT 2.000 lubang dengan sinar lampu UV dan juga Green House berukuran 8x20 m. Biaya yang dikeluarkan oleh pelaku dalam investasi ini juga akan berbanding lurus dengan hasil panen yang didapatkan.

Melihat peluang tersebut, dengan sinar lampu UV dapat dinyatakan memiliki prospek yang cerah, di samping membangun ketahanan pangan dengan pola hidup sehat, pun dapat bernilai ekonomis.

Senior Manager General Affairs PLN UID Jawa Timur A. Rasyid Naja menyatakan kegembiraannya, program PLN Peduli yang digagas untuk meningkatkan pemberdayaan petani melalui metode dengan sinar lampu UV ini ternyata telah menghasilkan manfaat bagi masyarakat.

“Sesuai visi dan misi PLN, kami akan terus beroperasi memberikan pelayanan ketenagalistrikan yang akan meningkatkan kualitas hidup masyarakat serta peduli terhadap lingkungan untuk kehidupan yang lebih baik,” tukasnya. (mid/zar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Hidroponik, Budi Daya Menanam Favorit Petani Millenial ':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO